Tinta Media - Pemuda adalah aset yang memiliki potensi luar biasa untuk menjadi agen perubahan karena merekalah pemimpin masa depan. Generasi tua sering tidak menyadari bahwa mereka akan segera pergi dan diganti dengan para pemuda yang mungkin saat ini tidak diperhitungkan keberadaannya.
Karena itu, pemuda harus dipersiapkan untuk menyongsong masa depan cemerlang dengan Islam. Jangan biarkan potensi mereka dirusak dan dibajak untuk mendukung hegemoni kapitalisme Barat untuk mengeruk dan menguasai kekayaan negeri yang kaya raya bagaikan penggalan tanah surga ini.
Sistem kapitalisme sekuler telah merusak potensi pemuda muslim, dengan membelokkannya untuk kepentingan para komprador, dan antek penguasa boneka yang tidak lagi peduli dengan kondisi remaja saat ini. Mereka hanya disiapkan untuk menjadi pekerja atau buruh untuk mendukung korporasi para oligarki. Sementara, negara tidak peduli dengan rusaknya para pemuda akibat pengaruh buruk sistem kapitalisme sekuler yang menjunjung tinggi kebebasan bertingkah laku. Mereka mencoba menghilangkan pemuda yang berpikir cemerlang dengan tuduhan radikal, intoleran, dan anti kebhinekaan.
Padahal, kita tahu bahwa pemuda yang militan dalam berislam secara kaffah adalah yang mampu berpikir cemerlang, tidak hanya tentang materi untuk kesuksesan dirinya sendiri, tetapi berpikir dan peduli terhadap problematika umat saat ini. Mereka membawa solusi cemerlang dengan Islam, tetapi malah diawasi dan diwaspadai sebagai ancaman penguasa rezim yang zalim.
Sebaliknya, pemuda yang tidak tahu adab telah tercipta dari sistem buruk yang membiarkan mereka berbuat apa saja sebagai bentuk kebebasan bertingkah laku yang dijunjung tinggi dalam sistem demokrasi sekuler. Penyimpangan tingkah laku seperti LGBT dan juga gaya hidup bebas dianggap biasa dalam sistem sekuler. Padahal, kebiasaan kaum sodom dan kemaksiatan yang dilakukan secara vulgar dan merajalela akan mendatangkan azab Allah yang sangat pedih. Bencana alam yang terjadi bertubi-tubi adalah bukti nyata agar kita mau bertobat untuk kembali pada syariat-Nya secara kaffah. Tinggalkan sekularisme agar para pemuda mampu mengoptimalkan potensinya untuk kejayaan Islam.
Berpikir cemerlang diperlukan agar kita mampu menemukan kebenaran hakiki yang sesuai dengan fitrah manusia, yakni memuaskan akal dan menentramkan hati. Hanya Islam yang mampu menjawab problematika pokok kehidupan dengan benar dan tuntas sehingga tidak menyisakan keraguan dalam pemahaman kita.
Iman yang kokoh harus diperoleh dari proses berpikir tentang alam semesta, manusia, dan hidup. Di balik semua itu ada Al-Khalik yang menciptakan tiga unsur yang mampu dijangkau oleh akal manusia. Dia menciptakan segala sesuatu, tetapi Dia bukan makhluk. Dialah Allah Yang Mahahidup dan Maha Pengatur yang menurunkan aturan terbaik dan sempurna untuk umat manusia melalui Rasul-Nya agar manusia selalu dalam Petunjuk-Nya yang bisa menyelamatkan manusia, tidak hanya di dunia yang sementara ini, tetapi juga kehidupan akhirat untuk selama-lamanya.
Oleh karena itu, jika Allah dan Rasul-Nya sudah memerintahkan sesuatu, tidak layak kita mengambil sesuatu yang lain yang bertentangan dengan aturan-Nya. Kesombongan manusia membuat mereka menolak syariat-Nya, bahkan berani menghalalkan yang haram, dan melarang yang wajib.
Bagaimana kita menolak diatur dengan syariat Allah yang sudah menciptakan kita dan kepada+Nya kita akan kembali? Siapa yang bisa menolong saat Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang menghendaki bencana dan azab pedih menimpa satu negeri? Kepada siapa lagi kita akan meminta pertolongan, kecuali hanya kepada Allah Swt.
Hanya orang-orang yang mampu berpikir cemerlang yang akan menggunakan kesempatan di dunia ini untuk menyiapkan kehidupan akhirat yang pasti dan segera kita alami. Kehidupan dunia akan segera menjadi cerita, dan akhirat menjadi fakta yang akan kita jalani.
Sebaik-baik atau seburuk tempat kembali tergantung dari apa yang kita lakukan di dunia. Pemuda yang mampu berpikir cemerlang sangat langka dalam sistem sekuler yang rusak ini. Berharap dari penguasa yang zalim untuk menyiapkan pemuda dengan pemikiran cemerlang sungguh tidak mungkin, karena berbagai kebijakan yang dibuat malah mendorong pemuda berpikir rendah, dengan hanya mengejar materi dan kesenangan duniawi. Mereka tidak lagi perduli dengan problematika umat, apalagi untuk memperjuangkan kejayaan Islam.
Hanya pada keluarga muslim ideologis kita berharap terlahir generasi cemerlang dengan kepribadian Islam. Apa pun potensi yang mereka kembangkan dan lejitkan adalah untuk Islam. Ini seperti apa yang telah dilakukan oleh Rasulullah dan para sahabat dalam menyiapkan generasi muslim yang mampu mengembangkan potensi mereka dengan Islam.
Generasi cemerlang akan banyak tercipta dalam sistem Islam dengan berbagai potensi mereka yang luar biasa. Generasi ini mampu mengoptimalkan potensi mereka untuk kejayaan Islam. Ini bertolak belakang dengan generasi yang tumbuh pada sistem yang rusak.
Remaja yang tidak tahu adab dengan kehidupan bebas mereka hanya menjadi sumber masalah. Mereka hanya menuruti keinginan untuk bersenang, bukan berjuang untuk mewujudkan perubahan hakiki dengan Islam.
Saatnya kita campakkan sistem kapitalisme sekuler yang merusak dan menggantinya dengan sistem terbaik dan sempurna dari Yang Mahasempurna agar banyak generasi cemerlang yang mau memperjuangkan Islam, sehingga pertolongan Allah segera datang dan kemenangan umat Islam segera terwujud seperti yang digambarkan dalam Al-Qur'an surat an-Nasr dan al-Fath.
Oleh: Mochamad Efendi
Sahabat Tinta Media