Bantuan Sembako, Bukanlah Solusi Tuntas! - Tinta Media

Selasa, 06 Desember 2022

Bantuan Sembako, Bukanlah Solusi Tuntas!

Tinta Media - Pemerintah saat ini sedang melaksanakan program bantuan sembako kepada warga masyarakat yang berhak menerima bantuan. Jenis bantuan yang diberikan berupa beras, mie instan, gula pasir, minyak goreng kemasan, kecap, dan sarden.

Dinsos Kabupaten Bandung secara langsung membagikan bantuan sembako kepada warga masyarakat Kecamatan Soreang yang berhak menerima bantuan dari pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Sosial, pada Kamis 17 November 2022 di Pendopo Kecamatan Soreang. (bandungberita.com)

Para penguasa menganggap bantuan ini menjadi alternatif yang efektif untuk meredam dampak inflasi perekonomian yang timbul dari kebijakan-kebijakan kapitalisme. Bantuan itu mungkin sedikit membantu masyarakat, tetapi ini hanya solusi sementara dan bukan menjadi solusi dari akar permasalahan. Ini karena akar permasalahan dari segala konflik adalah karena diterapkannya sistem sekulerisme-kapitalisme.  Sedangkan Islam sebagai ideologi dan sistem kehidupan tidak diterapkan di dunia saat ini.

Mirisnya, pembagian bantuan kerap sekali tidak tepat sasaran, sehingga menimbulkan gesekan di  masyarakat bawah ataupun aparat desa yang mengurus dana untuk warga. 

Faktanya, kecemburuan sosial pun sering terjadi di masyarakat karena terkadang mereka merasa kurang mendapat keadilan. Seringnya yang mendapat bantuan justru orang-orang yang kurang membutuhkan.

Inilah akibat diterapannya sistem yang salah dan rusak, yaitu sistem sekuler kapitalis yang hanya berasaskan pada manfaat atau materi saja. Buktinya adalah seringkali terjadi ketidaktransparanan oleh pihak aparat desa atau jajarannya. 

Dalam sistem ini, negara hanya berperan sebagai regulator dan akan selalu tunduk pada oligarki. Karena itu, setiap solusi yang diberikan tidak pernah menyentuh akar permasalahan sehingga rawan terjadi berbagai penyimpangan. 

Sementara, Islam menjamin semua kebutuhan pokok individu rakyat. Hal itu wajib dipenuhi dan direalisasikan oleh seorang pemimpin (Khalifah). Pemenuhannya bisa secara langsung ataupun tidak langsung.

Ketika seorang individu atau kepala keluarga tidak mempunyai pekerjaan, maka pemimpin (Khalifah) akan langsung bertindak dengan dengan cara menyediakan lapangan pekerjaan. Itu sudah menjadi kewajiban bagi seorang pemimpin dalam sistem Islam. 

Negara juga menjamin dan sangat bertanggung jawab atas  masalah pangan. Seorang Khalifah sangat khawatir jika sampai ada rakyatnya yang kelaparan, karena tidak adanya makanan yang bisa dikonsumsi.  

Ketahanan pangan di dalam sistem Islam sangat mandiri dan kuat. Hal ini karena sistem pengelolaan lahan yang begitu baik dan selalu produktif sehingga kelangkaan bahan pokok sangat jarang terjadi. Sumber daya alam yang sangat banyak akan dikelola oleh negara dan hasilnya di kembalikan kepada rakyat. 

Manusia berserikat dengan air, api, dan padang rumput, yang semuanya itu akan dikelola sesuai dengan aturan yang ada.

Kepemilikan di dalam Islam dibagi menjadi tiga. Yaitu kepemilikan individu, kepemilikan umum, dan kepemilikan negara. Kepemilikan umum  akan dikelola oleh negara dan hasilnya akan dikembalikan kepada rakyat.

Begitu juga dengan masalah pendidikan dan kesehatan, semuanya itu akan dijamin oleh negara khilafah secara gratis. Kalaupun ada biayanya, itu pun tidak mahal. 

Pelayanan kesehatan yang sangat baik selalu menjadi prioritas, demi terciptanya kesejahteraan rakyat. Begitu juga dengan keamanan, negara pasti akan menjamin karena hal itu sudah menjadi kewajiban bagi seorang pemimpin, yaitu harus selalu memberi rasa aman bagi rakyatnya. 

Seorang pemimpin (khalifah) pada saat itu pernah mengutus dokter untuk mengobati Ubah bin Kaab r.a. ( HR. Muslim )

Masalah papan pun dijamin. Negara memastikan bahwa setiap individu harus memiliki tempat tinggal yang layak. Semua ini adalah bentuk dari kesempurnaan negara yang menerapkan sistem Islam secara kaffah. Hal ini karena seorang Khalifah adalah pengurus rakyat, yang semua itu akan dimintai pertanggungjawaban kelak oleh Allah Swt.

Begitu sempurnanya sistem Islam mengatur kehidupan dalam bernegara. Kesempurnaan itu sangat terlihat dalam sejarah kekhilafahan Islam dan pada masa pemerintahan Rasulullah saw. Akankah kita menginginkan sistem itu kembali hadir dalam mengatur kehidupan saat ini? Karena kesejahteraan dan semua kemaslahatan hidup tidak akan terwujud jika aturan Islam tidak pernah diterapkan secara sempurna dalam naungan Khilafah.

Wallahu a'lam bishawab.

Oleh: Willy Waliah
Sahabat Tinta Media
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :