Tinta Media -
تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ
تَكُونَ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ، فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا عَاضًّا، فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَكُونَ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا جَبْرِيَّةً، فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةً عَلَى مِنْهَاجِ نُبُوَّةٍ ” ثُمَّ سَكَتَ
"Akan datang kepada kalian masa kenabian, dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Kemudian, Allah akan menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa khilafah ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah; dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang kepada kalian, masa raja menggigit (raja yang zalim), dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu Allah menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa raja diktator (pemaksa); dan atas kehendak Allah masa itu akan datang; lalu Allah akan menghapusnya jika berkehendak menghapusnya. Kemudian, datanglah masa Khilafah ‘ala Minhaj al-Nubuwwah. Setelah itu, beliau diam."
[HR Ahmad]
Saat musim Pilpres seperti sekarang ini, banyak orang berbondong-bondong dan berhimpun menjadi relawan Capres. Tiba-tiba, muncul banyak organisasi relawan yang bertujuan mencari dukungan dan berjuang untuk memenangkan Capresnya.
Ada yang berhimpun karena ingin perubahan, dan mereka meyakini Capres yang diusung dapat mewujudkan perubahan. Ada yang ingin cari pekerjaan, dengan harapan setelah Capresnya lolos dia menjadi Komisaris atau direksi BUMN. Adapula, yang hanya bisnis semata, bisnis menjadi buzzer Capres.
Nah bagi kita umat Islam yang meyakini perubahan akhir zaman akan kembali tegaknya sistem Islam (Khilafah), yang meyakini kabar dari Nabi Muhammad SAW akan datangnya nubuwah Khilafah, tentu kita akan mengambil sikap berlomba-lomba untuk menjadi relawan Nabi. Relawan yang akan berjuang untuk mewujudkan janji Nabi tentang nubuwah Khilafah.
Selain meyakini nubuwah Khilafah, kita tentu saja termotivasi oleh besarnya pahala bagi siapapun yang berjuang untuk menegakkan Khilafah. Bayangkan, saat Khilafah tegak, saat hukum Islam diterapkan, saat risalah Islam disebarkan ke seluruh penjuru alam oleh negara, betapa besarnya pahala yang diterima oleh para pejuang Khilafah.
Karena itu, ketimbang sibuk menjadi relawan copras capres, yang tidak jelas akan seperti apa masa depan syariat Islam, lebih baik fokus menjadi relawan Nabi, menjadi agen pejuang Khilafah. Menjadi pengemban dakwah Islam yang meyakini perubahan dan kemaslahatan hanya dengan Islam.
Menjadi Relawan Nabi, maksudnya selalu mengkampanyekan syariat Islam yang dibawa Nabi, bukan demokrasi yang dibawa montesqueue. Hanya menjadikan Islam sebagai asas perjuangan, bukan pragmatisme.
Menjadi Relawan Nabi, maksudnya adalah menjadikan asas perjuangan dengan Islam. Bukan dengan kompromi, kepentingan jabatan atau kekuasaan.
Menjadi Relawan Nabi, maksudnya, adalah hanya meyakini Khilafah. Memperjuangkan Khilafah, dan menghadirkan seluruh sebab yang menjadikan turunnya pertolongan Allah SWT, sehingga Khilafah dapat diwujudkan.
Menjadi Relawan Nabi, maksudnya mengupayakan agar bisyaroh Khilafah yang dijanjikan Nabi Muhammad SAW agar terwujud dengan nyata. Memberikan pembelaan, dukungan dan pengorbanan dengan fokus memperjuangkan syariat Islam.
Ini sudah masuk era Kekuasaan Diktator, era akhir sebelum kembalinya era Khilafah. Menjadi Relawan Nabi berarti mengambil kesempatan menjadi bagian dari pejuang Khilafah, untuk merealisir kabar kembalinya Khilafah 'ala Minhajin Nubuwah. [].
Oleh: Ahmad Khozinudin
Sastrawan Politik
https://heylink.me/AK_Channel/