Tinta Media - Aktivis Muslimah Kota Batam sekaligus Praktisi Pendidikan Ustazah Zimira, S.Pd. menerangkan bahwa anak dapat dijadikan investasi masa depan.
"Saat ini hampir semua orang tua menaruh harapan kepada anaknya untuk dijadikan investasi di masa depan," tegasnya dalam kajian rutin bulanan yang diselenggarakan oleh Forum Muslimah Perindu Surga (Formusda), Ahad (30/10/2022).
Setiap orang tua, katanya, tentunya memiliki keinginan atau harapan terhadap anak-anaknya baik di dunia maupun di akhirat. "Sebagai contoh dalam urusan dunia, sebagai orang tua tentunya menginginkan anaknya menjadi pribadi yang disiplin, mandiri, bertanggung jawab, memiliki prestasi akademi, pekerjaan yang bagus, dan mendapatkan pasangan hidup yang soleh atau soleha. Begitu pun dalam urusan akhirat, orang tua juga menginginkan anak-anaknya menjadi pendakwah, penghafal Al-Quran, sehingga tidak sedikit orang tua yang memasukan anaknya ke pondok pesantren," tambahnya
Namun kekhawatiran orang tua makin bertambah seiring masa tua menghampiri. Melihat fakta sekarang, tidak sedikit anak yang menelantarkan orang tuanya. Sehingga orang tua berpikir jika sudah tua maka anaklah yang akan merawatnya. "Tidak sedikit orang tua yang khawatir saat sudah lemah anak yang dirawatnya, dengan mudah menelantarkannya," bebernya.
Ia menjelaskan bahwa menjadikan anak sebagai investasi tidaklah salah. Justru yang membuat salah adalah cara pandang dalam mendidik anak. Semuanya itu sangat berpengaruh karena adanya sistem kapitalis sekuler yang mendominasi kehidupan hari ini. Sistem kehidupan yang menjauhkan seseorang dari Islam.
"Fenomena ini muncul karena kehidupan di bawah dominasi kapitalis sekuler. Sehingga orang tua beranggapan keliru bahwa dengan merawat dan membesarkan anak-anak sebatas balas budi dan hubungan materi. Padahal dalam Islam berbuat baik kepada orang tua adalah perintah Allah Swt., maka dalam merawat orang tua nantinya berdasarkan keimanan dan ketaatan kepada Allah SWT, bukan karena balas budi semata," ungkapnya.
Oleh sebab itu, kata Ustazah Zimira, untuk mewujudkan generasi terbaik agar menjadi investasi dunia maupun akhirat dibutuhkan peran dari orang tua dalam mendidiknya. Lalu adanya peran masyarakat sebagai kontrol, dan terpenting adalah peran negara sebagai fasilitator dan menjaga kehidupan rakyatnya ketika sudah renta, lemah dan tidak mampu bekerja lagi. Selain itu negara juga wajib memperbaiki sistem kehidupan hari ini. Yakni mengganti sistem kapitalis sekuler dengan sistem yang bersumber dari Islam.
"Keluarga adalah tempat anak tumbuh dan berkembang, maka peran orang tua dalam mendidik anak sangatlah berpengaruh. Orang tua tidak boleh berhenti belajar, teruslah menggali ilmu agama. Sehingga adanya teladan dari orang tua yang bersumber dari pendidikan Islam yang telah dicontohkan oleh Rasulullah dalam mendidik anak-anaknya. Peran masyarakat juga berpengaruh sebagai kontrol untuk saling mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Kemudian disusul dengan pentingnya peran negara yang siap memfasilitasi dan membiayai orang tua yang sudah renta, lemah dan tidak mampu bekerja, sehingga orang tua tidak bergantung pada anak-anaknya dalam pemenuhan kehidupan sehari-hari. Negara pun wajib memperbaiki sistem kehidupan hari ini yang bersumber dari Islam agar terciptanya individu-individu yang taat dan beriman kepada Allah Swt., dan Rasul-Nya, " pungkasnya. [] Reni Adelina/Nai