Tinta Media - Ustazah Wiwing Noraeni dari Lingkar Studi Tsaqafah menegaskan bahwa
Rasulullah SAW sama tidak melakukan diplomasi moderat.
"Rasul tidak mengambil jalan tengah sama sekali, karena akan membawa kepada hal-hal yang mencampuradukkan antara yang benar dan yang salah, dan ini dilarang oleh Allah SWT (dalam Quran surat al-baqarah ayat 42)," tegasnya dalam acara Kuntum Khaira Ummah: Benarkah Rasulullah saw Melakukan Diplomasi Moderat? Sabtu (12/11/2022)
melalui kanal Youtube Muslimah Media Center.
Menurutnya, adanya klaim bahwa Nabi SAW lebih banyak diplomasi daripada perang, sehingga nabi telah mengedepankan semangat persahabatan yang penuh keragaman, dan nabi adalah sosok yang melakukan diplomasi secara moderat adalah tidak benar. "Diplomasi itu negosiasi untuk mencari jalan tengah. Diplomasi rasul berkaitan dengan dakwah sebelum memulai perang, Rasul mengutus para sahabatnya untuk melakukan dakwah terlebih dahulu sebelum menyatakan perang," tuturnya.
Menurut Ustazah Wiwing, Nabi tidak memperlakukan kaum kafir sebagai sahabat, karena hal itu dilarang Allah Swt (dalam Quran surat al-imron ayat 118). "Hubungan rasul dengan orang yang diseru untuk beriman adalah dakwah islam, mengajak mereka masuk Islam bukan memperlakukan mereka sebagai sahabat," ujarnya.
Ustazah Wiwing mengatakan, sifat dakwah yang dicontohkan Rasulullah SAW adalah dakwah dan jihad yang bersifat offensif dan seharusnya umat Islam teladani dari Rasulullah SAW, supaya menggantikan kekufuran dengan keimanan (dalam Quran Surat At taubah ayat 29).
"Dakwah yang seperti itu tidak mungkin terwujud selama belum ada Daulah Khilafah Islamiyah," pungkasnya.[] Evi