Umi Diwanti: Selama Masih Ada Cara untuk Memperbaiki Perilaku Anak, Jangan Pernah Menggunakan Kekerasan! - Tinta Media

Minggu, 20 November 2022

Umi Diwanti: Selama Masih Ada Cara untuk Memperbaiki Perilaku Anak, Jangan Pernah Menggunakan Kekerasan!

Tinta Media - Pengasuh Kajian Parenting Ustazah Umi Diwanti berpesan kepada para orang tua dalam mendidik anaknya.

"Selama masih ada cara untuk memperbaiki perilaku anak, maka jangan pernah menggunakan kekerasan," tuturnya dalam acara Kajian Keluarga Samara dan Tahsin dengan tema 'Haruskah Anak Dipukul?' melalui akun facebooknya, Sabtu (19/11/2022). 

Menurutnya, perkara mendidik anak adalah hal yang tidak mudah. Apalagi mendidik anak sendiri terasa berat, berbeda dengan mendidik anak orang lain. "Mendidik anak sendiri itu memang lebih berat daripada mendidik anak orang lain," paparnya.

Bahkan Ummi menegaskan, kalau orang tua yang berprofesi sebagai guru bisa sabar mendidik anak orang lain, tapi menghadapi anak sendiri belum tentu sabar. 

"Kalau misalnya kita sebagai guru, kita pasti mudah lebih bersabar kalau menghadapi anak orang, tapi kalau ngadepin anak sendiri belum tentu" ujarnya.

Sehingga ia menilai kalau ada orang tua bisa sabar menghadapi anak, itu adalah nikmat yang luar biasa. "Beda memang menghadapi anak sendiri dengan menghadapi anak orang lain, maka kalau kita mampu bersabar manghadapi anak, itu salah satu nikmat yang luar biasa," tegasnya.

Ummi kemudian menyampaikan beberapa hadis Rasullullah yang isinya tentang sikap lembut atau kelembutan. Bahwasannya Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam pernah bersabda, "Kelembutan itu adalah hiasan segala sesuatu. Jika dihilangkan maka segala sesuatu itu akan menjadi buruk. Sesungguhnya kelembutan tidaklah diberikan pada segala urusan melainkan akan menghiasinya, dan tidaklah kelembutan ditarik dari tiap urusan kecuali akan menjadikannya buruk."

Dari hadis ini, ia menilai bahwa yang diutamakan oleh orang tua sebelum memukul adalah kelembutan. 

Hadis yang lain juga Ummi sampaikan "Barang siapa tidak dikaruniai kelembutan, berarti dia tidak diberi karunia yang baik. Barang siapa diberi kelembutan maka ia telah diberi kebaikan dunia akhirat," paparnya.

Jadi sebenarnya, katanya, secara umum akhlak seorang muslim itu adalah berperilaku lemah lembut. Termasuk juga kepada anak. "Maka doa yang kita lantunkan, rabbana hablana min ajwajina wadzuriatuna qurrota a'yun," ujarnya.

Kemudian ia menjelaskan makna qurrota a'yun adalah yang menyenangkan dan menyejukan pandangan.

Ia juga memberikan muhasabah. Bahwa anak itu adalah keinginan dari  orang tua. "Padahal anak itu, yang menginginkan kita loh bukan mereka yang menginginkan kita," jelasnya. 

"Bahkan pasangan suami isteri yang telat di karuniai anak, rela mengeluarkan puluhan juta demi anak. Tapi giliran anak sudah lahir maka sering dimarahi," tambahnya.

Ia kemudian memberikan hadis riwayat Bukhari dan Muslim mengenai sifat Rasullullah dalam bersikap lemah lembut. 

"Rasulullah kemudian bersabda, sesungguhnya Allah maha lembut, dan menyukai kelembutan dalam setiap urusan," pungkasnya.[] Teti Rostika

 .
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :