Tinta Media - Pernyataan tendensi seorang komisaris Pelni telah meramaikan jagat media sosial. Pasalnya apa yang di katakannya melalui twitter pribadinya menunjukkan kebencian terhadap istilah Khilafah yang diplesetkan ke istilah lain yang sangat menghinakannya.
"Memilih capres jangan sembrono apalagi memilih capres yang didukung kelompok radikal yang suka mengkafir-kafirkan, pengasong khilaf*ck anti Pancasila, gerombolan yang melarang pendirian rumah ibadah minoritas," cuitnya dilihat detikcom, Rabu (26/10/2022).
Hal ini sontak membuat warga netizen ramai mengkritiknya, karena jelas cuitannya itu menunjukkan kebencian dan tuduhan yang keji terhadap siapapun yang mendukung Khilafah dan kemudian akan menjadi calon presiden.
Istilah Khilafah tentu bukan hal baru, karena seringkali disematkan kepada Islam yang di stigma Radikal. Tentu dengan makna negatif bahwa Islam Radikal adalah Islam yang melahirkan para tetoris dan mengancam keutuhan NKRI. Namun, sayangnya semua itu hanya tuduhan yang tidak pernah terbukti.
Jika benar, bahwa setiap cap teroris yang dituduhkan pada pelaku aksi teror adalah mereka berislam dengan benar dan mendalam, tentu artinya Islam ini adalah agama yang salah dan menyesatkan. Tapi faktanya, ajaran Islam tidaklah mengajarkan sebuah perbuatan yang mengarah pada kerusakan. Bahkan, Khilafah sendiri adalah ajaran Islam yang dimaksudkan untuk dijadikan oleh umat Islam sebagai tatacara pelaksanaan hukum-hukum Allah SWT yang Maha Pengatur dan Sempurna pengaturan-Nya.
Allah SWT adalah pencipta dan pemilik manusia serta akan semesta yang ada, maka Allah SWT memberikan kemudahan pada manusia untuk hanya hidup sesuai petunjukNya agar selamat dan mencapai kebahagiaan. Islam diturunkan sebagai kabar gembira agar manusia tidak bingung dalam mengurus kehidupan dan tidak perlu capek-capek buat hukum sendiri.
Islam mengajarkan cara untuk kita hidup yang benar baik dalam kehidupan individu, masyarakat atau bernegara. Dalam konteks negara ini Islam memiliki ajaran Khilafah sebagai jalan menerapkan hukum-hukum Allah SWT yang adil dan Bijaksana dalam menyelesaikan segala urusan kehidupan.
Karena Islam melalui Nabi Muhammad ini adalah agama sebagai bentuk rahmat (Kasih Sayang) untuk seluruh alam, bukan hanya manusia tapi semua makhluk ciptaan Allah SWT. Sebagaimana FirmanNya dalam surat al-Anbiya' ayat 107:
“Dan kami tidak mengutus kamu (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”.
Jika dunia ini penuh dengan rahmatnya Allah SWT, maka akan banyak orang yang tentram dan bahagia dalam hidupnya, dan mereka hanya akan rindu pertemuan dengan Allah dan RasulNya. Sementara jika dunia ini jauh dari rahmaNya Allah SWT maka hanya kesengsaraan hiduplah yang akan dirasakan sampai akhir hayat manusia. Dan Khilafah adalah jalan satu-satunya yang akan menerapkan hukum Allah secara utuh dan mewujudkan kebahagiaan penuh rahmat bagi kehidupan manusia. Wallahu'alam Bishshowwab.
Oleh: Irmawati
Pemerhati Sosial