Tinta Media - Peringatan hari sumpah pemuda ke 94 tingkat kabupaten Bandung digelar di lapangan Upakarti Soreang pada hari Jum'at tanggal 20 Oktober 2022. Acara itu di hadiri oleh Bupati Bandung HM Dadang Supriatna bersama para kepala organisasi perangkat daerah (DPD) dan forum komunikasi pimpinan daerah.
Harapan yang ingin diraih pada peringatan hari sumpah pemuda yang ke-94 itu adalah meningkatkan semangat persatuan membangun bangsa demi mewujudkan negara yang adil dan makmur, serta mewujudkan jati diri generasi muda yang berinovasi dan mempunyai kreativitas dalam menggapai cita-cita kejayaan Indonesia.
Bupati Bandung Dadang Supriatna berpendapat pentingnya peran para pemuda bagi bangsa dan negara Indonesia dengan pola pikir yang jauh menatap masa depan sehingga mampu mengisi ruang partisipasi pembangunan kabupaten Bandung yang BEDAS.
Sudah menjadi hal biasa bahwa pada tanggal 28 Oktober menjadi momentum hari sumpah pemuda yang pada momen awal dilakukan oleh para pemuda pejuang kemerdekaan pada tahun 1928. Hal itu menjadi titik tolak perjuangan kemerdekaan yang dalam proses kemerdekaannya banyak melibatkan peran pemuda. Semangat yang tinggi dan revolusioner merupakan faktor utama pemuda sehingga selalu memegang peran penting dalam kebangkitan sebuah bangsa dan menjadi tonggak peradaban bangsa. Namun, sayangnya hingga sampai saat ini kebangkitan yang diharapkan belum juga terealisasi, malah semakin terperosok dalam jurang kemunduran dan kerusakan.
Begitu nampak kemorosotan moral para pemuda. Tanpa henti, mereka terjajah dengan mentalitas bobrok dan perilaku menyimpang. Sikap pragmatis, apatis, dan permisif benar-benar telah menjangkiti para pemuda saat ini. Mereka menjauh dari politik dan tidak peduli dengan persoalan yang menimpa negri ini.
Kezaliman, kemiskinan, ketidakadilan, korupsi, disentegrasi terus menimpa negri ini, seperti badai yang tak pernah berhenti. Para pemuda malah sibuk dengan urusan perutnya sendiri, pergaulan bebas, tawuran, penyimpangan seksual, dan hedonis sudah mendominasi gaya hidup pemuda sekarang sehingga sangat jauh dari peran pemuda yang seharusnya menjadi agen penggerak perubahan dan harapan masa depan bangsa.
Kalaupun ada sebagian kecil dari pemuda yang memperjuangkan perubahan pada negeri ini, tetapi sayang, perubahan yang digagas hanya perubahan semu. Mereka terjebak dalam tempurung, merasa tidak ada jalan lain untuk memperbaiki negeri ini. Ketika ditawarkan alternatif lain, mereka menolak dengan dalih akan merusak kebhinekaan dan tak sesuai Pancasila.
Fakta tersebut menunjukkan kesalahan dalam pembentukan negeri ini yang menjadikan demokrasi sebagai sistem negara dan menjadikan sekularisme sebagai dasar yang akhirnya melahirkan nasionalisme yang menjadi spirit dalam sumpah pemuda, yang digagas puluhan tahun lalu. Alih-alih membawa kemajuan, malah justru menjadi kontraproduktif dengan harapan itu sendiri.
Maka, satu-satunya jalan untuk menjadikan pemuda bisa berperan dalam negara dan bangsa yaitu dengan mengembalikan kedaulatan pada hukum syara. Ini sebagaimana para pemuda di masa Rasulullah saw. yang tanpa lelah berjuang menyebarkan ide-ide Islam, sehingga berhasil membawa umat manusia kepada kemajuan dan kebangkitan yang hakiki dalam segala aspek kehidupan.
Penerapan sistem Islam dipimpin oleh seorang pemimpin yang amanah, yang menjalankan aturan Allah Swt. secara sempurna, sehingga bisa mengatasi segala permasalahan negeri dengan tepat dan cepat. Metode penyelesaiannya efektif karena bersandar pada kitabullah dan sunnah Rasulullah saw yang menjadi pokok Syariat Islam.
Kini, sudah saatnya para pemuda turut berperan dalam mengembalikan kehidupan Islam dengan ikut berjuang untuk menegakkan kembali khilafah Islamiyyah. Peran ini lebih urgen lagi karena saat ini khilafah dikriminalisasi, dinistakan, dan menjadi bahan olok-olok, bahkan dilarang oleh penguasa korup. Dengan begini, peran pemuda sebagai agen perubahan dapat terwujud.
Wallahu 'alam bisshawab.
Oleh: Tiktik Maysaroh
Sahabat Tinta Media