Sabar Itu Bukan Diam Menerima Kezholiman - Tinta Media

Minggu, 20 November 2022

Sabar Itu Bukan Diam Menerima Kezholiman

Tinta Media - Hidup pasti diuji oleh Allah. Apalagi kalo kita sedang berjuang menegakkan Islam. Pastinya ujian itu ada. Meski bervariasi jenis dan berat nya tiap orang. Makin berkualitas iman kita makin tinggi ujiannya. 

Termasuk ujian itu adalah rasa takut. Takut miskin. Takut mati. Itu yang paling banyak. Ada juga takut dijauhi kawan atau pengikutnya. 

Seperti jika kita dakwah amar mskruf nahi munkar kepada penguasa maka rasa takut itu bisa makin 

Surat Al-Baqarah Ayat 155

 وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ

 "Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar."

Seperti jika kita dakwah amar makruf nahi munkar kepada penguasa maka rasa takut itu bisa makin besar bersamaan dengan resiko juga makin besar. Ujungnya ancaman terhadap kemiskinan dan kematian makin tinggi. Meski tetap semua resiko belum tentu terjadi. Karena yang pasti terjadi dan selalu terjadi adalah qodho Allah. 

Disinilah iman kita bermain. Dengan iman kepada Allah maka ketakutan terhadap resiko itu bisa ditaklukkan oleh hamba yang diberkahi Allah. Karena kita yakin bahwa semua resiko sekali kali tak akan pernah terjadi tanpa qodho Allah SWT.

Maka wajar jika pahala amar makruf nahi munkar kepada penguasa itu pahalanya super besar. Yakni sebagai sayyidusy syuhada. Pemimpin orang yang mati syahid. 

Sabar itu tidak pasif. Sabar itu menetapi jalan kebenaran meski pun banyak ujian. Menetapi perjuangan meskipun berat. 

Sabar itu bukan pasrah dan diam terhadap kezholiman apalagi kekufuran. Sabar itu terus aktif bergerak menetapi jalan ketaatan dengan menghadapi segala resiko nya berharap pada ridho Allah semata. 

Surat Al-Baqarah Ayat 214

 أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُوا۟ ٱلْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُم مَّثَلُ ٱلَّذِينَ خَلَوْا۟ مِن قَبْلِكُم ۖ مَّسَّتْهُمُ ٱلْبَأْسَآءُ وَٱلضَّرَّآءُ وَزُلْزِلُوا۟ حَتَّىٰ يَقُولَ ٱلرَّسُولُ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مَعَهُۥ مَتَىٰ نَصْرُ ٱللَّهِ ۗ أَلَآ إِنَّ نَصْرَ ٱللَّهِ قَرِيبٌ

 "Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat."

Sudah menjadi sunnatullah bahwa para pejuang agama Allah pasti ditakut takuti oleh rejim zholim dan seluruh bala tentaranya. Dan kesabaran para pejuang itulah yang selalu menang. 

Sungguh nashrullah itu dekat bahkan amat dekat. Yang kita butuhkan itu hanya sabar. Dan sabar itu tidak lama. Semoga Allah ampuni kita. Mudahkan segala urusan kita. Menolong kita dengan kemenangan dunia dan akhirat. Selamat berjuang Sobatku.[]

Ustaz Abu Zaid 
Tabayyun Center 
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :