Tinta Media - Adanya kasus penipuan dengan modus pinjaman online yang menimpa ratusan mahasiswa dinilai Muslimah Media Center karena teracuni oleh pemikiran kapitalis.
“Adanya sejumlah mahasiswa yang terjerat pinjaman online sejatinya menunjukkan potret pemuda hari ini yang telah teracuni oleh pemikiran kapitalis,” tutur narator MMC dalam rubrik Serba-serbi MMC: Ratusan Mahasiswa Tertipu Pinjol, Mahasiswa Terseret Arus Kapitalisme? pada Kamis (17/11/2022) di kanal Youtube Muslimah Media Center.
Menurutnya, mahasiswa tersebut dicekoki gambaran pemuda sukses adalah ketika bisa meraih materi atau harta sebanyak-banyaknya. Narator merasa prihatin ketika menyampaikan hasil survei UGM yang menyatakan banyak di antara para korban tidak merasa dirugikan karena yang dianggap kerugian hanya finansial dan tidak memperhitungkan perkara penting yaitu waktu, kesempatan, dan martabat.
“Paradigma sekuler kapitalisme dalam sistem pendidikan saat ini telah jelas telah menjauhkan pemuda dari posisi strategisnya sebagai penggerak perubahan menuju terbentuknya peradaban gemilang,” ujarnya.
Pendidikan tinggi yang memberi ruang begitu luas bagi mahasiswa yang ingin menyalurkan potensinya dalam dunia usaha, menurut narator sejatinya hanya membelokkan perjuangan pemuda agar mendukung penuh kebijakan rezim neo liberal. “Sistem Kapitalisme telah mencengkram seluruh potensi pemuda agar pemberdayaan mereka di seluruh bidang tidak keluar dari desain kapitalisme global,” paparnya.
Ia menceritakan ada 311 orang menjadi korban penipuan dengan modus pinjaman online atau pinjol dan 126 di antaranya adalah mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB).
“Para mahasiswa ditawari proyek usaha online dengan iming-iming bagi hasil sebesar 10% yang pembayarannya melalui pinjaman online. Hasil pinjaman digunakan untuk membayar produk. Namun apa lacur, janji bagi hasil 10% tak kunjung diberikan dan uang pun melayang,” katanya.
Narator sepakat dengan apa yang disampaikan oleh pengamat keuangan, Peter Abdullah. Peter menilai ratusan mahasiswa Institut Pertanian Bogor atau IPB yang terjerat pinjaman dalam jaringan pinjol untuk penjualan -yang ternyata bodong- karena tamak, tidak memiliki kemampuan keuangan, dan tidak memiliki literasi pengetahuan mengenai masalah ini.
Pemuda Muslim
Narator mengajak agar pemuda muslim mengembalikan jati dirinya sebagai seorang muslim dengan ideologi Islam sebagai pemikirannya dan arah perjuangannya.
“Ideologi Islam tegak di atas akidah yang lurus sesuai dengan tujuan penciptaan manusia alam semesta dan kehidupan. Dari akidah Islam yang lurus inilah lahir sistem hidup yang benar yakni syariat Islam kaffah yang mengatur seluruh aspek kehidupan termasuk pendidikan,” tuturnya.
Narator menjelaskan bahwa ideologi Islam akan menjadikan pemuda muslim memiliki kaidah berpikir yang bisa mengarahkan umat untuk maju dan membangun sebuah peradaban cemerlang di masa depan. Selain itu, menurutnya, pemuda berideologi Islam akan memiliki kesadaran politik Islam.
“Para pemuda akan menyadari bahwa berbagai persoalan kehidupan yang menimpa manusia hari ini adalah akibat ideologi kapitalisme sekuler yang merusak dan tidak Allah ridhoi. Mereka akan bangkit dan mencampakkan pemikiran yang rusak dari benak mereka,” ujarnya penuh optimis.
Masih dengan penuh semangat dan optimisme, narator juga mempunyai harapan jika pemuda Muslim akan bertransformasi menjadi pemuda ideologis yang mampu menjadi pelopor perjuangan umat untuk mengembalikan Islam dalam tatanan kehidupan manusia.
Narator menjabarkan bahwa pemuda Muslim ideologis akan menjadi sosok yang berani menyatakan visinya secara terang-terangan ke masyarakat yakni melanjutkan kembali kehidupan Islam di dalam dan di luar negeri dalam institusi politik yakni Khilafah.
“Inilah arah pemberdayaan pemuda Muslim yakni mewujudkan para pemuda berideologi Islam yang siap memperjuangkan Islam semata-mata dengan kesadaran Iman. Dan hanya partai politik Islam ideologis saja yang mampu mencetak pemuda pejuang seperti ini,” pungkasnya.[] Erlina YD