Prof. Fahmi Amhar: Cianjur Daerah Rawan Gempa - Tinta Media

Jumat, 25 November 2022

Prof. Fahmi Amhar: Cianjur Daerah Rawan Gempa

Tinta Media - Peneliti Pusat Riset Geospasial  Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof. Dr. Ing. Fahmi Amhar mengatakan bahwa daerah Cianjur rawan gempa.
 
“Cianjur memang sudah lama dikenal sebagai daerah rawan gempa.  Cianjur dilalui sesar Cimandiri, yaitu patahan geser aktif sepanjang 100 kilometer. Sesar ini memanjang dari muara Sungai Cimandiri di Pelabuhanratu, Kab. Sukabumi, hingga ke timur laut melewati Kab. Cianjur, Kab. Bandung Barat, hingga Kab. Subang,” tuturnya kepada Tinta Media, Selasa (22/11/2022).

Menurut Fahmi,  sekitar seabad terakhir, ada tujuh gempa besar di sepanjang Sesar Cimandiri, yaitu gempa Pelabuhan Ratu (1900), gempa Padalarang (1910), gempa Conggeang (1948), gempa Tanjungsari (1972), gempa Cibadak (1973), gempa Gandasoli (1982), dan gempa Sukabumi (2001).
 
“Daerah rawan gempa dapat dipetakan, namun gempa itu sendiri tidak dapat diprediksi kapan datangnya, apalagi dicegah atau dihalangi.  Manusia di daerah rawan gempa harus hidup dengan gempa.  Namun mereka dapat mengurangi risiko dengan membangun infrastruktur dan bangunan yang tahan gempa,” ujarnya.
 
Ini, sambung Fahmi, karena gempa sebenarnya tidak membunuh, selama tidak  ada jembatan patah, tebing longsor atau bangunan ambruk yang melibatkan manusia di sekitarnya.  “Oleh karena itu, aturan bangunan di daerah rawan gempa wajib diperketat.  Dinas PU bersama BPBD perlu lebih proaktif memeriksa kekuatan bangunan di daerah rawan gempa,” sarannya.   
Meski demikian Fahmi menyayangkan kondisi ekonomi sering memaksa warga miskin membangun rumah ala kadarnya. “Mereka juga yang kini banyak menjadi korban. Mungkinkah ada subsidi perbaikan rumah agar tahan gempa?” tanyanya.
 
Menurut Fahmi, salah satu tugas pemerintah adalah memastikan seluruh infrastruktur dan bangunan publik (kantor pemerintahan, rumah sakit, sekolah) memenuhi spesifikasi tahan gempa.  “Setidaknya tidak justru menjadi penghambat ambulance datang untuk menolong karena adanya longsor atau jembatan patah.  Dan setidaknya bangunan publik ini pada saat bencana dapat menjadi tempat pengungsian sementara,”ungkapnya.
 
Mental Spiritual
 
Fahmi mengatakan infrastruktur sosial dan mental spiritual juga harus disiapkan.  “Kita ini sering menyadari hidup di daerah rawan bencana, namun amat jarang ada latihan tanggap darurat bencana.  Walhasil pada saat terjadi bencana seperti ini, respon pertama warga sering tidak tepat,” kritiknya.  
 
Fahmi mengisahkan, dulu pasca bencana gempa dan tsunami Aceh 2004, banyak daerah melakukan tsunami drill.  Namun kegiatan ini terkesan asal jalan.  Ketika proyek selesai, masyarakat dan pemerintah setempat tak merasa perlu melakukannya lagi.  Seolah-olah seluruh latihan itu adalah kebutuhan negara donor, bukan masyarakat di sini.
 
“Selain memperkuat kesigapan masyarakat, membangun sikap mental saling menjaga juga penting.  Di Jepang, sewaktu gempa 9 SR dan tsunami melanda Sendai tahun 2011 dulu, infrastruktur dan dunia usaha praktis lumpuh.  Banyak warga mengambil sendiri sembako di Supermarket.  Dan ketika kondisi pulih, warga tersebut kembali ke supermarket, melaporkan barang yang diambilnya saat kondisi darurat, dan mereka antri untuk membayarnya,” ujarnya mengisahkan.
 
Meski demikian, kata Fahmi, masih sulit membayangkan seperti ini di Indonesia. Meski sulit namun menurutnya  kita mesti membangun sumberdaya manusia kearah sana. 

Fahmi juga mengajak untuk mengembangkan sikap mental spiritual yang positif bahwa gempa ini bukan azab tapi ujian dari Allah untuk menilai siapa yang lebih baik amalnya.
 
“Yang kena musibah diuji kesabarannya. Yang tidak kena musibah diuji solidaritasnya.  Dan semuanya diuji agar ke depan makin bertakwa.  Yang azab itu hanyalah jika ahli maksiat tewas saat bencana tanpa sempat bertobat.  Adapun ahli taat, mereka mati syahid,” pungkasnya. [] Irianti Aminatun
 
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :