Penguasa Pro-Kaum Elit, Rakyat Menjerit - Tinta Media

Rabu, 16 November 2022

Penguasa Pro-Kaum Elit, Rakyat Menjerit

Tinta Media - Ekonomi semakin sulit, tetapi dapur harus tetap mengepul. Sementara, kebutuhan pangan melambung naik mengikuti kenaikan BBM yang terkadang mengalami kelangkaan pula.

Terimpit akibat kenaikan harga, akhirnya rakyat menuntut kenaikan upah. Ribuan pekerja (buruh) menggelar aksi demo di Patung Kuda, Jakarta, Rabu (12/10/2022). Salah satu tuntutan yang disuarakan para buruh ialah kenaikan upah minimum sebesar 13 persen pada 2023 (Bisnis.com, 13/10/2022) 

Selama ini, pemerintah tidak pernah mengabulkan permintaan rakyat, sehingga mereka sebenarnya pesimis bahwa pemerintah akan menggubris permohonan kenaikan upah ini. 

Kalaupun membantu, solusi yang diberikan hanya setengah hati, yang akhirnya tidak menuntaskan apa pun. Sama seperti bantuan sosial, yaitu tambahan berupa bantuan langsung tunai untuk bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp150 ribu per bulan dan diberikan 4 kali (CNBCindonesia.com, 14/09/2022). Artinya, rakyat hanya menerima Rp600 ribu. Itupun tidak merata.

Tentu bantuan ini tidak bisa menghilangkan kesulitan ekonomi rakyat sama sekali. Buktinya, rakyat masih terus menjerit. Dari sini, tampaklah bahwa pemerintah bukanlah pelayan umat yang benar-benar mengurus rakyat. 

Walaupun demo sering dilakukan, tetapi pemerintah tetap bergeming untuk mengubah kebijakan kenaikan harga pangan dan BBM. Sebaliknya, pemerintah malah mengikuti anjuran IMF untuk menghapus subsidi. 

Beginilah negara dengan sistem yang mengekor pada kapitalisme. Rakyat menjadi pelayan para elit, bukan sebaliknya, penguasa yang menjadi pelayan rakyat. 

Maka, pantas saja pemerintah banyak mengeluarkan kebijakan yang tidak pro kepada rakyat. Sebab, penguasa hanya fokus untuk mengupayakan keuntungan para korporasi dan oligarki, baik dari undang-undangnya sampai pada kepemilikan rakyat, yaitu SDA yang sebagian besar diserahkan kepada Asing. 

Jika sistem ini terus berlanjut menguasai negeri ini, sudah tentu negeri ini tidak akan pernah bangkit ekonominya dan akan selalu terpuruk dari segala bidang. Maka, mari kita pikirkan bersama, solusi jitu dan menyeluruh untuk permasalahan negeri dan dunia ini. 

Islam telah mencontohkan bagaimana sebuah negara yang berdiri makmur dan sejahtera dengan menerapkan sistem Islam secara kaffah. Bahkan, Islam mampu menyejahterakan umat manusia dalam wilayah seluas 2/3 dunia. 

Luar biasanya Islam mengatur urusan umat sesuai dengan syariat dan berhasil menjadikan ekonominya stabil dan independen. Hal ini dikarenakan negara mengharamkan SDA dikuasai asing, sebagaimana sabda Rasulullah saw: 

"Kaum muslimin berserikat dalam 3 hal, yaitu air, api, dan parang rumput. (HR. Muslim) 

Maka, Islam melarang hal-hal yang berkaitan dengan pemenuhan hajat orang banyak dikuasai individu, terutama asing. Bahkan, penguasa diharamkan mengambil keuntungan atau jual beli dari kepemilikan umat tersebut. 
Beginilah, Islam memerintahkan pada penguasa untuk melayani dan meri'ayah umat. 

Karena itu, penderitaan dan kesengsaraan ini haruslah segera diakhiri. Maka, kita harus segera mengganti sistem bobrok kapitalis dengan sistem Islam yang berasal dari Allah Swt. Wallahua'lam bisshawab.

Oleh: Lestia Ningsih, S.Pd.
Sahabat Tinta Media

Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :