Tinta Media - Hukuman penjara 30 tahun terhadap Pangeran Arab Abdullah bin Faisal Al Saud oleh rezim Mohammed bin Salman (MbS) dinilai Pengamat Politik Internasional Umar Syarifuddin ada campur tangan Amerika.
"Amerika berdiri di belakang operasi penumpasan elemen-elemen kritis negara tersebut, termasuk kepada para ulama yang kritis," tuturnya kepada Tinta Media, Senin (14/11/2022).
Ia menambahkan, Amerika mendukung dan mengarahkan operasi tersebut kepada orang - orang yang tidak diharapkan oleh Amerika, termasuk agen - agen Inggris atau mereka yang tidak ridha dengan apa yang terjadi dan dilakukan oleh raja dan putra mahkotanya.
"Rezim menggerakkan komisinya untuk melakukan berbagai penangkapan. Orang - orang penting dalam rezim, keluarga dan kerabat raja juga ditangkap. Penangkapan itu tidak ada hubungannya dengan korupsi maupun reformasi," jelasnya.
Umar mengatakan, dari konstelasi politik nasional Arab Saudi, tampak bahwa Amerika menemukan jalan untuk membersihkan lawan dengan berbagai tuduhan. Amerika mendorong Salman dan anaknya, Muhammad bin Salman untuk memuluskan pembersihan tersebut. Tak sulit bagi Amerika karena pejabat pemerintah baik yang dulu atau yang sekarang diduga terlibat dalam kasus korupsi, suap, nepotisme, makan harta publik, mengadakan proyek - proyek dengan memperdaya Undang - Undang, menzalimi publik serta memanfaatkan jabatan untuk meraih kesenangan pribadi dan orang - orang sekitar.
"Kerusakan yang lebih besar, mereka tidak menerapkan syariat Allah malah sebaliknya mengikuti hukum negara - negara imperialis," pungkasnya.[] Yupi UN