MENYAMAKAN 'MIMPI' - Tinta Media

Rabu, 23 November 2022

MENYAMAKAN 'MIMPI'

Tinta Media - Umat Islam hanya bisa bersatu kalau memiliki 'mimpi' yang sama. Mimpi itulah, yang akan menyatukan semua fikiran dan tindakan, mengoptimalisasi seluruh sumber daya.

Kenapa Umat Islam tidak bisa bersatu? karena mereka memiliki mimpi yang berbeda. Apa yang ada di pikiran mereka beda, meskipun kadang amal mereka terlihat sama.

Dalam Pemilu contohnya. Mimpi seorang Caleg, yang ada di pikirannya adalah dia menang, lolos menjadi anggota DPR, bergaji besar, mendapatkan fasilitas wah, bisa bermain proyek dan jual beli kewenangan, memperbaiki ekonomi keluarga, meningkatkan gengsi ditengah masyarakat, meninggalkan hidup sulit berubah menjadi hidup enak dan mewah.

Sementara, mimpi para pemilih nantinya memiliki wakil di DPR yang amanah, memikirkan rakyat, menyuarakan suara rakyat, membela kepentingan rakyat. Ikut membersamai rakyat, membela ulama, ajaran Islam dan meninggikan kalimat Allah SWT.

Maka wajar, saat mimpi itu berbeda akhirnya persatuan itu hanya semu, hanya wujud saat kampanye Pemilu. Setelah menjadi anggota DPR, wakil rakyat hanya fokus dengan mimpinya.

Anggota DPR sibuk dengan gaji besarnya, menikmati fasilitas wah, bermain proyek dan jual beli kewenangan, memperbaiki ekonomi keluarga, meningkatkan gengsi ditengah masyarakat, meninggalkan hidup sulit berubah menjadi hidup enak dan mewah. Mereka sama sekali tidak peduli pada rakyat, tidak lagi menyuarakan suara rakyat, tidak membela kepentingan rakyat. Tak pernah ikut membersamai rakyat, membela ulama, ajaran Islam dan meninggikan kalimat Allah SWT. Malah, anggota DPR menjadi tambahan beban bagi masalah rakyat.

Agar perjuangan itu sinergi, bersatu dan menghasilkan kekuatan, maka Umat Islam harus menyatukan 'mimpi' besar mereka, melebur bersama mimpi itu, dan mengesampingkan segala kepentingan diluar mimpi besar. Lalu, mimpi besar apakah yang dapat menyatukan Umat Islam?

Mimpi itu adalah keinginan bersama untuk taat kepada Allah SWT dengan menerapkan seluruh aturan-Nya dalam kehidupan bernegara. Mimpi besar itu adalah mimpi menerapkan syariah Islam secara kaffah.

Masih ada satu pertanyaan lagi, bagaimana menerapkan syariah Islam agar mimpi itu sama dan tidak tercampur dengan motivasi dunia? Mimpi besar itu harus disatukan dengan visi menegakkan Khilafah. Siapapun yang berjuang untuk Khilafah, pasti lillahi ta'ala, karena perjuangan Khilafah tidak akan berorientasi untuk menjadi Presiden, Menteri, Anggota DPR atau pamrih dunia lainnya.

Perjuangan Khilafah akan melebur dan menyatukan umat Islam pada visi bersama menegakkan hukum Allah SWT. Mimpi inilah, yang akan menyatukan semua kepentingan dan mengoptimalisasi seluruh sumber daya. Semua berlomba-lomba dalam kebajikan, saling berebut peran untuk mempersembahkan amal terbaik dalam mewujudkan mimpi bersama. 

Mimpi Khilafah ini, yang akan membedakan mana perjuangan yang tulus, mana perjuangan yang punya pamrih. Mimpi besar inilah, yang akan menyatukan orang-orang ikhlas, berhimpun dalam perjuangan untuk menegakkan hukum Allah SWT. [].

Oleh : Ahmad Khozinudin
Sastrawan Politik

https://heylink.me/AK_Channel/

Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :