Kebersihan dan Keindahan adalah Warisan Peradaban Islam - Tinta Media

Minggu, 13 November 2022

Kebersihan dan Keindahan adalah Warisan Peradaban Islam

Tinta Media - Muslimah Media Center menuturkan kebersihan dan keindahan merupakan warisan peradaban Islam dan telah lama menjadi budaya hidup kaum muslimin yang tinggal dalam sistem Khilafah.

“Kebersihan dan keindahan telah lama menjadi budaya hidup kaum muslimin yang tinggal dalam sistem Khilafah. Bahkan ketika bangsa Eropa masih dalam kondisi kegelapan tidak mengenal kebersihan, bau, kasar, dan kotor, kebersihan dan keindahan telah melekat kuat dalam masyarakat Islam. Dalam peradaban Islam kebersihan itu bukan sekedar karena keindahan melainkan lahir dari akidah Islam,” papar narator Muslimah Media Center (MMC) pada rubrik History Insight: Kebersihan dan Keindahan adalah Warisan Peradaban Islam, Rabu (9/11/2022) di kanal Youtube Muslimah Media Center. 

Untuk menguatkan paparannya, narator menyampaikan sebuah hadits yang artinya: “Allah itu indah dan Dia mencintai keindahan.” Hadits ini ia kutip dari terjemahan hadits Riwayat Muslim nomor 131.

“Karenanya kebersihan sangat penting dalam Islam. Hal ini terlihat dari salah satu syariat Islam yaitu wudhu sebelum salat. Untuk melaksanakan kewajiban salat lima waktu kaum muslimin harus melakukan ritual wudhu,” paparnya. 

Masih menurutnya, Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Quran surat al-maidah ayat 6 yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku dan sapulah kepalamu dan basuh kedua kakimu sampai kedua mata kaki.” 

Ada banyak peninggalan ilmuwan muslimin di mana keilmuannya mereka gunakan untuk kemuliaan Islam dan kebaikan untuk kaum muslimin. Kaitannya dengan hal ini, narator membeberkan bahwa pada abad ke-13 ada insinyur mesin terkemuka bernama Al Ghazali. "Dia membuat mesin wudhu robotik untuk memudahkan kaum muslimin berwudhu," ungkapnya. 

Menurutnya, kaum muslimin juga memperhatikan penampilan dalam masyarakatnya. Salah satu yang berupaya dalam hal demikian itu adalah Az Zahrawi, seorang dokter dan ahli bedah. "Dalam kitabnya asy'arif ada sebuah bab yang dikhususkan untuk membahas kosmetik yang disebut The Medicines of Beauty," ujarnya. 

Narator juga menyebutkan, ada ilmuwan lain yaitu Al Kindi yang lahir di kufah Irak, menulis buku tentang parfum yang berjudul Book of the Chemistry of Barfield and Destilations. "Bukunya berisi lebih dari 100 resep untuk minyak wangi, air aromatik, dan bahan pengganti atau tiruan dari bahan parfum yang mahal yang kemudian dapat diakses oleh semua orang," katanya. 

“Ahli kimia muslim juga menyuling tanaman dan bunga untuk membuat parfum dan zat untuk farmasi terapeutik. Ketika kaum muslimin menaklukkan Eropa, pengetahuan tentang parfum juga terbawa ke daratan itu, hingga mereka mengenal parfum dan kebersihan,” tambahnya.  

Narator juga mengungkapkan dalam Dokumenter BBC What the Ancient Did for Us: The Islamic Worrld menyebutkan bahwa pengetahuan muslim sampai di Haute Provence di selatan Prancis yang memiliki iklim sempurna dan tanah yang cocok untuk industri parfum yang masih berkembang setelah 700 tahun. “Kebersihan sebenarnya melekat dalam pribadi kaum muslimin dengan batasan syariat. Kaum muslimin melakukan berbagai inovasi agar kehidupan mereka senantiasa terjaga kebersihannya,” ujarnya

Terakhir, narator menyampaikan bahwa kebersihan dalam masyarakat kapitalisme saat ini yang bisa menikmati hanya sekelompok elit kapital. "Yang memiliki uanglah yang bisa menikmati kebersihan dan kenyamanan. Ini terjadi karena kebersihan dalam sistem kapitalisme bukan lahir dari akidah tetapi karena dorongan materi,” pungkasnya.[] Erlina YD
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :