Tinta Media - Narator MMC menilai apabila akar kerusuhan konflik di Papua tidak diselesaikan, maka kerusuhan di sana tidak akan pernah berhenti.
"Kerusuhan di Papua berulang kali, mulai dari konflik antar penduduk asli dan pendatang, hingga kerusuhan oleh KKB akan terus terjadi selama akar masalahnya tidak diselesaikan oleh pemerintah pusat," jelasnya dalam serba-serbi MMC dengan tema ' Akar Masalah Tak Diselesaikan, Kerusuhan Papua Akan Terus Terjadi' di laman YouTube MMC, Rabu (16/11/2022)
Sebab, sambungnya, ada banyak faktor yang memicu konflik di Papua, mulai dari ketimpangan kesejahteraan, keamanan, keadilan, dan sebagainya. "Oleh karena itu, pemerintah harus berkomitmen menyelesaikan akar masalah, tidak hanya terfokus pada satu atau dua masalah saja, seperti ekonomi dan pembangunan," bebernya.
Papua kaya akan kekayaan Alam. Maka, narator menilai, kekayaaan alam yang melimpah tersebut seharusnya membuat rakyat Papua dan Papua Barat bisa sejahtera.
Ia pun menyebutkan bahwa rakyat Papua juga berhak atas keadilan, kehormatan, penegakkan hukum, dan kehidupan keagamaan dan kemasyarakatan yang dijunjung tinggi serta dihormati.
"Namun, inilah wajah buruk penerapan sistem kapitalisme demokrasi. Negara gagal menjamin keamanan dan kesejahteraan, serta persatuan warga negaranya, hingga memicu konflik," tuturnya.
Mirisnya, lanjut narator, dalam sistem ini, kerusuhan kadangkala dipelihara karena menjadi salah satu sumber keuntungan untuk pihak lain, baik keuntungan kekuasaan maupun ekonomi.
Islam Solusi
Narator mengatakan akan berbeda jika sistem yang diterapkan adalah Islam. Sistem yang tegak di atas ideologi Islam, justru jadi satu-satunya harapan masyarakat saat ini.
Narator menjelaskan, ini disebabkan karena sistem Islam tegak di atas ideologi yang sesuai dengan fitrah dan akal manusia. Sehingga dipastikan akan mampu mengantarkan manusia pada kemuliaan dan kesejahteraan yang dicari-carinya.
Narator pun mengisahkan, "sistem ini bahkan telah tegak selama belasan abad dalam bangunan sebuah negara bernama khilafah, yang luasnya meliputi dua pertiga dunia. Sejarah mencatat pada masa itu, khilafah berhasil menyatukan berbagai suku, ras, budaya, bahkan agama. Mewujudkan kesejahteraan dan keamanan yang luar biasa."
Ia menjelaskan, sistem Islam menetapkan bahwa seluruh kekayaan alam adalah hak milik umat. "Faktanya penderitaan Papua justru diawali dengan dibukanya keran investasi dengan dalih pembiayaan pembangunan," terangnya.
Namun, narator menuturkan, justru semua investasi asing yang legal dalam sistem kapitalis adalah haram dalam sistem Islam.
Islam, lanjut narator, juga menjamin keamanan dan kesejahteraan ke seluruh rakyatnya tanpa pandang bulu, baik muslim maupun non-muslim
Narator memaparkan bahwa Islam menetapkan haram bagi siapapun yang melanggar kehormatan, harta, dan nyawa warga negara khilafah non-muslim. Sampai-sampai sanksi Islam pun berhak dijatuhkan bagi muslim yang mencederai hak-hak mereka. Sebab tidak ada diskriminasi dalam penerapan sistem Islam.
"Hanya dalam sistem khilafah, keadilan dan kesejahteraan, serta keamanan akan terwujud. Karena negara adalah pengatur dan penjamin kebutuhan rakyat," pungkasnya.[] Wafi