Tinta Media - Sebagai orang tua tentunya kita tidak boleh egois dalam mendidik anak anak. Kok bisa orang tua egois? Ya bisa saja toh.
Diantara beberapa bentuk keegoisan orang tua dalam mendidik anak sebagai berikut:
1. Memaksa anak dengan satu pilihan, jadi ulama. Sehingga dipaksa harus menempuh pendidikan agama saja hingga perguruan tinggi. Tidak mau mendengar ataupun menerima keinginan anak. Pokoknya harus jadi ulama.
Padahal untuk bisa berperan dalam peradaban agung Islam ga semua harus jadi ulama. Sebab pada faktanya yang dibutuhkan untuk tegaknya peradaban Islam juga bukan hanya ulama. Banyak keahlian lain yang juga dibutuhkan dari semua cabang ilmu atau saintek. Dalam dakwah juga demikian adanya. Tidak hanya diperlukan ulama yang menyampaikan ilmunya namun juga segala fasilitas teknologi dll bahkan biaya dari para aghniya. Meskipun jika bisa jadi ulama itu merupakan prioritas khsusnya bagi anak anak yang sangat cerdas biar lahir Imam Syafi'i generasi baru.
Yang paling penting kita usahakan mulai pendidikan dasar hingga menengah anak anak kita bisa mondok sehingga memiliki tsaqofah Islam yang mantap. Memiliki pengalaman ketaatan yang memadai. Setelah itu maka untuk pendidikan tinggi kita perlu memperhatikan keinginan dan minat anak. Ada yang ingin fokus jadi ulama, ada yang ingin jadi dokter, arsitek, ahli robot, pebisnis dll. Yang penting mereka akhirnya akan berperan dalam perjuangan tegaknya Islam dari berbagai aspek yang dibutuhkan. Yang paling penting anak tetap ngaji dan berjuang dalam dakwah Islam kaffah
2. Melarang anak pergi menuntut ilmu keluar tempat tinggalnya karena rasa kuatir yang tidak semestinya. Mungkin kuatir kesepian, kesejahteraan anak dll. Khususnya untuk anak laki laki
Padahal selama kita percayakan kepada lembaga pendidikan yang benar baik secara aqidah dan syariah juga dari sisi kurikulum pendidikan dll maka insyaallah anak akan berproses menjadi manusia yang matang dan tangguh. Pengalaman berpisah dari orang tua itu penting. Insyaallah akan membuat mereka mandiri dan mampu menghadapi tantangan hidupnya kelak.
3. Memaksa anak mengikuti profesi orang tua. Karenanya orang tua pun sudah menyiapkan segala sesuatunya. Ada yang sudah menyiapkan tempat praktek dokter berikut apotoknya. Ada yang sudah menyiapkan yayasan pendidikan beserta sekolah hingga kampusnya. Dll. Padahal anak tidak mau berkiprah dalam profesi tersebut. Maka sebaiknya meskipun bisa saja anak kyai pun jadi kyai namun lebih bijaksana jika yayasan pendidikan tsb sudah diwakafkan dan pengurus dibentuk bukan hanya dari putra putri kyai saja. Tapi dari ulama lain juga bisa.
4. Dll
Demikianlah beberapa contoh saja. Yang pasti orang tua wajib punya target anak anak selamat dunia akhirat. Namun. Dalam perkara yang bisa dipilih mestinya kita kasih pilihan untuk anak kita. Kalaupun dipaksakan malah biasanya akan membawa dampak negatif yang sudah sering terjadi. Wallaahu a'lam. [].
Ustaz Abu Zaid
Tabayyun Center