Tinta Media - Mudir Ma'had Khodimus Sunnah Ajengan Yuana Riyan Tresna (YRT) mengungkap motif sesungguhnya dari gagasan dialog antaragama.
"Motif sesungguhnya dari gagasan dialog antaragama adalah melemahkan ajaran Islam," tuturnya kepada Tinta Media, Rabu (9/11/2022).
Menurutnya, gagasan dialog antaragama berusaha untuk membentuk kepribadian muslim dengan format kepribadian yang baru yakni pribadi yang tidak akan merasa bersalah ketika meninggalkan kewajiban dan mengerjakan keharaman. "Mereka juga berusaha merusak perasaan Islami pada seorang muslim dan membunuh semangat (ghirah) Islam yang ada dalam jiwanya," ujarnya.
Sehingga, lanjutnya, muslim tersebut tidak mampu lagi membenci kekufuran, serta tidak mau memerintahkan yang makruf dan mencegah dari yang munkar. Karena kebencian pada kekufuran dan kemunkaran dianggap bertentangan dengan prinsip dialog antaragama.
Kemudian ia menambahkan selain melemahkan ajaran Islam tujuan lain dari dialog antaragama adalah melestarikan penjajahan.
"Sesungguhnya target lain yang hendak diwujudkan oleh negara Barat dari dialog antaragama dan antarperadaban itu adalah melestarikan penjajahan dan menghalang kembalinya Islam ke dalam realitas kehidupan sebagai suatu sistem kehidupan yang menyeluruh," terangnya.
Terakhir, ia menjelaskan bahwa gagasan dialog antaragama menganggap Islam mengancam kelestarian ideologi. "Islam dianggap akan mengancam kelestarian ideologi dan peradaban mereka serta akan dapat memusnahkan segala kepentingan dan dominasi mereka," pungkasnya.[] Nur Salamah