Tinta Media - Sob, gimana nih, perasaan kalian ketika mengetahui ibu kalian harus berjuang cari cuan di negeri orang? Pasti sedih, ya? Sama dengan anak-anak di luar sana yang harus merasakan ditinggal oleh sosok yang seharusnya ada di samping mereka dan mendampingi masa pertumbuhannya.
Pasti orang-orang akan bertanya-tanya, siapa nanti yang akan mengurus dan memberikan kasih sayang pada sang anak jika ibunya bekerja di luar negeri? Padahal, peran ibu dalam keluarga itu sangat penting lho ... karena ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya.
Namun, di zaman sekarang ini, banyak sosok ibu yang terpaksa harus berjuang mencari cuan di negeri orang. Ini karena di negeri sendiri sangat susah untuk mendapatkan pekerjaan, apalagi lowongan pekerjaan bagi sang ayah. Akhirnya, ibulah yang harus bekerja.
Tidak sedikit dari para ibu ini yang mengalami kesulitan dan tekanan di negeri orang, sampai-sampai membuat mereka nekat melakukan aksi bunuh diri. Seperti yang dialami oleh seorang ibu yang jadi TKW di Hongkong beberapa waktu lalu. Ia mencoba bunuh diri di JPO (jembatan penyebrangan orang) gara-gara tidak mempunyai uang untuk pulang. Beruntungnya, ibu ini bertemu dengan seseorang yang berkewarganegaraan Indonesia yang mau membantu mengurus kepulangannya. Wahh ... miris ya, Sob ....
Padahal, negara kita ini kaya akan sumber daya alam, tetapi masih saja ada warga negara yang berjuang mencari cuan di negeri orang. Mengapa ini bisa terjadi?
Semua ini karena sistem ekonomi yang diterapkan adalah sistem kapitalisme yang hanya berpihak kepada para pemilik modal saja. Sehingga, sumber daya alam yang sebanyak ini hanya bisa dikuasai segelintir orang saja, baik swasta maupun asing.
Jadi, sudah tidak heran lagi ya, Sob, kalau yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin. Ditambah lagi dengan kondisi masyarakat saat ini yang hanya mengedepankan kepentingan mereka sendiri dan keluarganya.
Masyarakat saat ini adalah masyarakat yang kapitalis. Mereka tidak peduli dengan berbagai masalah yang terjadi di negaranya. Sistem kufur ini betul-betul sudah merusak pemikiran dan perasaan masyarakat dengan ide-idenya.
Maka, sudah semestinya kita kembali kepada sistem yang benar dan adil, yaitu dengan diterapkannya kembali Islam sebagai sebuah sistem di bawah naungan khilafah. Sudah sepatutnya kita sebagai generasi muda Islam turut memperjuangkan Syariat Islam agar tegak kembali. Hanya Islamlah yang bisa menyejahterakan rakyat.
Di dalam sistem ekonomi Islam, sumber daya alam hanya akan dikelola secara mandiri oleh negara dan hasilnya akan dikembalikan kepada rakyat untuk menjamin kemaslahatan mereka.
"Imam (khalifah) adalah raa'in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya" (HR. Al Bukhari)
Khalifah juga akan menjamin kebutuhan dasar masyarakat seperti pendidikan, kesehatan, dan keamanan. Khalifah akan menjamin kebutuhan pokok rakyat secara langsung, jadi tidak akan ada lagi para ibu yang bekerja sehingga meraka bisa fokus menjalankan kewajibannya sebagai al umm wa robbatul bait (Ibu dan pengurus rumah tangga)
Masyaallah ... Sistem buatan Allah memang adil dan menyejahterakan, ya, Sob?
So ... Tunggu apalagi? Generasi muda, yuk mengkaji Islam secara kaffah dan berdakwah bersama kelompok dakwah Islam ideologis agar sistem Islam segera tegak kembali di muka bumi ini. Allahu Akbar!!
Oleh: Ayu Septia
Aktivis Smart With Islam