Tinta Media - Analis Politik-Media dari Pusat Kajian dan Analisa Data (PKAD) Hanif Kristianto menanggapi pidato Presiden Joko Widodo yang menggambarkan Indonesia laksana surya di tengah dunia yang suram.
"Jika Indonesia ingin menjadi surya dan penerang dunia maka harus memiliki ideologi sahih yang berasal dari Allah dan rasulNya. Itulah Islam," ujarnya kepada Tintamedia.web.id, Senin (21/11/2022)
Menurutnya, dunia saat ini suram dan muram karena diliputi sistem kapitalisme yang memang rakus, rusak dan merusak. "Alhasil, satu ditindas satu menindas, gelap dalam sistem penuh tipuan" sebutnya.
Untuk diketahui, saat membuka gelaran Muktamar ke-48 Muhammadiyah 'Aisyiyah, presiden menyinggung tentang Indonesia bakal tumbuh, maju menjadi penerang di tengah gambaran dunia yang suram.
"Dengan dukungan keluarga besar Muhammadiyah ‘Aisyiyah, Indonesia bisa menjadi titik terang di tengah dunia yang muram. Indonesia laksana sang surya yang menerangi dunia,” kata Jokowi saat membuka gelaran Muktamar ke-48 Muhammadiyah 'Aisyiyah di Stadion Manahan Solo, Sabtu (19/11/2022).
Namun demikian perlu diingat pula, lanjut Hanif, Indonesia dikenal sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, berikut tumbuh suburnya organisasi Islam yang turut melakukan perbaikan.
Artinya, bersama organisasi-organisasi dimaksud, pemerintah harusnya mengambil bagian sebagai negara superior yang akan menebarkan Islam ke seluruh alam. "Caranya dengan dakwah dan jihad," cetusnya, sembari menyebutkan bahwa dua aktivitas itu adalah cita-cita agung yang semua ormas harus mendukung.
Maka, kata Hanif, dunia saat ini tidak bisa tidak memang membutuhkan cahaya Islam. Dan menurutnya, hal itu bisa tergapai tatkala umat mencampakkan kapitalisme, liberalisme, demokrasi, sosialisme dan komunisme dari muka bumi.
Lantas tak berhenti di situ, ia pun mengajak umat mengganti isme-isme tersebut dengan hanya menerapkan Islam. "Terapkan Islam kafah sebagai rahmat bagi seluruh alam," pungkasnya. [] Zainul Krian