Tinta Media - Hakikatnya yang ada hanya Allah. Dialah Sang Pencipta. Selain Dia adalah mahluk, ciptaan yang diciptakan Allah. Sehingga keberadaan mahluk hanya bergantung kepada Allah. Jika Allah menghendaki ada maka mahluk itu ada. Jika Allah menghendaki tiada maka mahluk itu tiada. Jika Allah menghendaki mahluk itu ada selama lamanya maka mahluk itu akan ada selama lamanya misal surga dan neraka.
Oleh karena itu sebagai mahluk maka kita hanya harus fokus kepada Allah. Sebab keberadaan kita. Hidup mati kita. Seneng susahnya kita. Bahagia celakanya kita. Semua atas kehendak dan ijin Allah SWT. Tidak ada sama sekali sebab dari mahluk. Semua dari Allah.
Fokus kepada Allah maksudnya fokus mengejar ridho Allah. Dengan fokus mentaati Allah SWT saja. Sedangkan mahluk yang ada de hadapan kita baik itu manusia maupun harta benda hanyalah ujian apakah kita memperlakukan mereka sesuai perintah dan larangan Allaglh atau tidak. Apakah anak dan istri sudah kita penuhi hak haknya? Apakah kedua orang tua juga demikian halnya? Apakah adik kakak sudah demikian? Apakah kaum kerabat lain juga demikian? Apakah tetangga dan sahabat serta teman juga demikian? Itu fokus kita, yakni memperlakukan mereka sesuai syariat Islam.
Sementara bagaimana mereka memperlakukan kita adalah hal lain. Kita tidak peduli bagaimana mereka berbuat kepada kita. Apakah baik ataukan buruk. Apakah mereka berlaku benar sesuai hal hal kita ataukah tidak. Mengapa? Karena kita sama sekali berbuat baik tidak karena mereka. Bukan untuk ridho mereka. Tidak sama sekali. Namun hanya karena Allah sehingga jika mereka tidak membalas dengan kebaikan yang sama maka kita tidak ada urusan. Ini prinsipnya.
Namun karena kita juga mempunyai kewajiban untuk mengajari anak istri Islam dan membimbing mereka dengan Islam. Menasehati mereka. Dan lebih luas lagi wajib kita untuk melakukan amar makruf nahi mungkar kepada manusia maka kita melakukannya karena itu adalah hak mereka dan kewajiban kita sesuai perintah Allah. Sebatas itu saja.
Sedangkan terhadap harta benda maka sikap qonaah dan syukur itulah kuncinya. Carilah yang mudah jangan yang sulit asal halal. Sehingga kita masih akan memiliki cukup tenaga dan waktu untuk menjalankan kewajiban lain. Yakni berjuang menegakkan agama Allah SWT.
Kita wajib berbaik sangka terhadap semua qodho Allah kepada kita. Jangan sekali kali kita berburuk sangka kepadaNya. Ketetapan Allah itu pasti semua baik untuk kita. Bahkan yang terbaik bahkan sekalipun itu tidak terasa enak atau menyenangkan. Allah memastikan kepada kita bahwa semua ketetapan Nya adalah baik untuk kita
Surat Al-Baqarah Ayat 216
Ùƒُتِبَ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ُ ٱلْÙ‚ِتَالُ ÙˆَÙ‡ُÙˆَ ÙƒُرْÙ‡ٌ Ù„َّÙƒُÙ…ْ ۖ ÙˆَعَسَÙ‰ٰٓ Ø£َÙ† تَÙƒْرَÙ‡ُوا۟ Ø´َÙŠْÙ€ًٔا ÙˆَÙ‡ُÙˆَ Ø®َÙŠْرٌ Ù„َّÙƒُÙ…ْ ۖ ÙˆَعَسَÙ‰ٰٓ Ø£َÙ† تُØِبُّوا۟ Ø´َÙŠْÙ€ًٔا ÙˆَÙ‡ُÙˆَ Ø´َرٌّ Ù„َّÙƒُÙ…ْ ۗ ÙˆَٱللَّÙ‡ُ ÙŠَعْÙ„َÙ…ُ ÙˆَØ£َنتُÙ…ْ Ù„َا تَعْÙ„َÙ…ُونَ
"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."
Jika kita mampu memiliki hati yang dipenuhi oleh Allah saja. Tidak ada mahluk disana. Maka kita akan menjadi hamba yang paling bahagia dan beruntung. Kita tidak peduli dengan sikap, penilaian ataupun balasan manusia. Mengapa? Karena memang kita tak berharap sedikitpun kita hanya fokus dan berharap kepada Allah. Sebab Allah-lah juga yang akan membalas semua amal kita bukan mahluk siapapun dia.
Dalam berjuang juga begitu. Kita hanya berharap ridho Allah sama sekali ga ada tempat bagi mahluk. Kewajiban kita hanyalah berupaya maksimal sesuai perintah Allah. Sementara apakah kemenangan terasa dekat atau jauh sama sekali ga berpengaruh terhadap kesungguhan dan semangat kita. Apakah perjuangan itu terasa berat atau ringan juga ga ngaruh sam sekali. Bahkan ancaman rejim zholim antek penjajah pun tak ngaruh. Mengapa? Karena kita hanya sedang berurusan dengan Allah bukan dengan mahluk. Maka tanggapan mahluk itu sama sekali tidak penting.
Selamat berjuang Sobat, semoga Allah jadikan hati kita hanya dipenuhi oleh Nya bukan mahluk. ngaji yuk.[]
Ustaz Abu Zaid
Tabayyun Center