Tinta Media - Pengamat Politik Internasional Budi Mulyana mengungkapkan siasat AS di KTT G20 Bali, yakni mempertahankan hegemoni kapitalisme nya di level global dan menempatkan Cina sebagai ancaman.
"Pertemuan G20 ini memastikan bahwa formula dari G20 tetap sesuai dengan strategi hegemoni Amerika di level global dan menempatkan Cina sebagai ancaman," tuturnya dalam Kabar Petang, Rabu (16/11/2022) melalui kanal Youtube Khilafah News Channel.
Menurutnya, ada dua isu yang yang menarik di G20 tahun ini, yang kebetulan Indonesia memegang presidensi atau kepemimpinan G20 selama setahun ke belakang.
Pertama adalah persoalan krisis Ukraina. "Itu sebab kenapa Rusia tidak dikehendaki hadir dengan statement Amerika yang menginginkan Rusia didepak," tuturnya.
Kedua yaitu meningkatnya kekuatan Cina menjadi perhatian serius bagi Amerika Serikat. "Mapping Amerika 40 tahun ke depan juga menempatkan Cina menjadi perhatian serius, perhatian militer Amerika pun mulai bergeser dari Timur Tengah ke Pacific," ujarnya.
Dikuatkan dengan fakta lain, kata Budi, "National defense strategy yang baru dirilis di bulan Oktober tahun ini oleh Amerika Serikat menyebut, bahwa ada dua tantangan Amerika dalam konteks pertahanan Global, di Eropa adalah dengan Rusia, kalau di Pasifik adalah dengan Cina," ungkapnya.
Budi menjelaskan, Amerika bisa memastikan dunia ini tetap dalam pengaruh Amerika, baik di Eurasia, Pasifik, Eropa, Timur Tengah, semua itu akan tertuang dalam Strategi politik Amerika Serikat, terus akan dinamis menyesuaikan dengan situasi-situasi yang yang berkembang.
"Politik Arogan dan imperialisme Amerika Serikat ini mendatangkan bencana bagi dunia dalam berbagai bidang kehidupan, karena watak kapitalisme mengukur segala sesuatu dalam pandangan materi
dan proses penyebarannya dengan cara imperialisme," jelasnya.
Menurutnya, Umat Islam harus tampil ke depan, melakukan konsolidasi dan memberikan tawanan-tawaran yang bersumber dari nilai-nilai Islam yang terbaik. "Yang membawa kebaikan bagi seluruh umat manusia," pungkasnya.[] Evi