YRT Jelaskan Dua Makhluk yang Bersedih dengan Kelahiran Nabi Muhammad - Tinta Media

Minggu, 09 Oktober 2022

YRT Jelaskan Dua Makhluk yang Bersedih dengan Kelahiran Nabi Muhammad

Tinta Media - Mudir Ma’had Khodimus Sunnah Ajengan Yuana Ryan Tresna (YRT) menjelaskan dua makhluk yang bersedih dengan kelahiran Nabi Muhammad Saw.

“Pertama adalah Iblis dan sekutunya, karena mereka tahu bahwa kelahiran Rasulullah Saw. akan membawa keberkahan dan petunjuk pada umat manusia, yang secara otomatis akan menghalangi misi jahat Iblis,” ungkapnya kepada Tinta Media, Jumat (7/10/2022).

Kedua,  sambung YRT orang-orang Yahudi. Mereka resah ketika mengetahui kelahiran Rasulullah Saw. seperti yang telah Allah kabarkan di dalam al-Quran surat al-Baqarah.

“Jika kita galau, sedih, murung, hilang rasa bahagia dengan datangnya bulan kelahiran Baginda Rasulullah Saw. bulan Rabi'ul Awwal, maka hal itu mirip perasaan dari dua makhluk yang bersedih dengan kelahiran Rasulullah Saw,” bandingnya.
 
Ia lalu mengutip pendapat  Imam al-Hafizh Ibnu Katsir dalam Kitab Al-Bidayah Wa An-Nihayah Bab Malam Kelahiran Rasulullah Saw.
 
انَّ ابليس رنَّ اربع رنَّات: حين لُعِنَ وحين اهبط وحين وُلِدَ رسول اللّٰه صلى الله عليه وسلم وحين انزلت الفاتحةُ.
 
"Bahwa Iblis menangis histeris empat kali: ketika dilaknat, ketika diusir dari surga, ketika dilahirkan Rasulullah Saw. dan ketika diturunkan surat al-Fatihah."

Berbahagia

YRT mengatakan, berbahagialah alam semesta menyambut kelahiran Rasulullah sang pembawa kabar gembira, penebar rahmat, pemersatu umat.
 
“Rasa bahagia ini adalah sesuatu yang sangat manusiawi ketika seorang mengingat kenikmatan yang Allah berikan pada seorang Muslim,”tukasnya.
 
Bagi yang telah berbahagia dengan kelahiran Rasulullah, kata YRT, hendaknya meningkatkan peneladanan pada Beliau secara maksimal, sehingga kita pun dapat membahagiakan Rasulullah Saw. “Hal itu dilakukan dengan menjalankan syariatnya,” tegasnya.
 
YRT menyebut Rasulullah berwasiat kepada umatnya untuk berpegang teguh pada al-Qur’an dan al-Sunnah, menjadikannya sebagai pedoman hidup:
 
«يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي قَدْ تَرَكْتُ فِيكُمْ مَا إِنِ اعْتَصَمْتُمْ بِهِ فَلَنْ تَضِلُّوا أَبَدًا كِتَابَ اللَّهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ»
 
“Wahai umat manusia, sesungguhnya aku telah meninggalkan bagi kalian apa-apa yang jika kalian berpegang teguh pada keduanya, maka tidak akan tersesat selama-lamanya yaitu Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya.” (HR. Al-Hakim, al-Baihaqi dan lainnya)
 
“Hadits ini mengandung pesan umum bagi manusia, mencakup kehidupan pribadi, berkeluarga, bermasyarakat dan bernegara, sebagaimana ditunjukkan oleh Rasulullah dan para sahabatnya secara praktis,” ucap YRT menjelaskan kandungan hadis.
 
Wasiat Rasulullah ini, lanjutnya mengandung perintah al-Qur’an dan as-Sunnah.
 
“Termasuk  kewajiban menjadikan keduanya sebagai dasar negara dan hukum perundang-undangan, mencakup aspek politik dalam negeri maupun luar negeri, fardhu dengan petunjuk (qarînah) adanya janji keselamatan dari kesesatan, diperkuat dalil-dalil al-Qur’an dan al-Sunnah lainnya,” pungkasnya [] Irianti Aminatun

Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :