Pakar Ekonomi Prediksi Indonesia dan Dunia Akan Hadapi Resesi Ekonomi 2023 - Tinta Media

Sabtu, 22 Oktober 2022

Pakar Ekonomi Prediksi Indonesia dan Dunia Akan Hadapi Resesi Ekonomi 2023

Tinta Media - Pakar Ekonomi Islam Ustaz Dwi Condro Triono, SP., M.Ag., Ph.D memprediksi dunia termasuk Indonesia akan menghadapi resesi ekonomi pada 2023.

"Beberapa negara saat ini sedang menghadapi resesi ekonomi termasuk Indonesia. Di tahun 2023, Indonesia bahkan diramalkan akan menghadapi resesi ekonomi," tuturnya dalam kajian Sistem Ekonomi Islam: Ancaman Resesi Ekonomi 2023, Siapkah Indonesia Menghadapinya Sabtu (15/10/2022) di kanal Ngaji Shubuh.

Ia menjelaskan, resesi ekonomi adalah kelambatan ekonomi. "Ekonomi melambat ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang menurun. Dampak dari resesi ini adalah munculnya banyak pengangguran karena lapangan kerja yang semakin menyempit," terangnya. 

Menurutnya, resesi ekonomi secara teoritis terjadi ketika permintaan agregat dengan penawaran agregat tidak seimbang yakni permintaan agregat lebih rendah daripada penawaran agregat. "Hal ini berarti banyak barang yang ditawarkan tetapi tidak ada pembelinya," jelasnya. 

Ia memberikan contohnya adalah yang menimpa bidang transportasi pada saat pandemi. Transportasi berhubungan dengan bisnis pariwisata yang terkait dengan bisnis kuliner, perhotelan, dan usaha travel. Bisnis-bisnis di seputar pariwisata banyak ditawarkan namun sepi peminat. Ini maknanya penawaran lebih tinggi dari permintaan. Jika hal ini terus berlanjut bisa menyebabkan krisis ekonomi.

Inflasi 

Selain resesi ekonomi, Dwi Condro menyebutkan penyakit ekonomi yang lain adalah inflasi yang ditandai dengan melambungnya harga-harga barang. "Inflasi ini kebalikan dari resesi yaitu permintaan agregat lebih tinggi dari penawaran agregat. Salah satu penyebab inflasi adalah terlalu banyak mencetak mata uang. Banyaknya mata uang yang beredar di masyarakat sementara penawarannya tetap atau relatif tetap inilah yang membuat harga-harga melambung," bebernya. 

Mulai Tampak

Dwi Condro mengungkapkan, adanya isu tahun 2023 akan terjadi resesi memang sudah nampak terlihat terutama di Eropa. "Krisis energi dan krisis pangan sudah nampak getarannya khususnya di Inggris dan Eropa secara umum. Perang Ukraina dan Rusia cukup berdampak di Eropa," ungkapnya. 

Hal ini, lanjutnya, hingga menyebabkan krisis karena ketergantungan energi dan pangan Eropa yang besar kepada Ukraina dan Rusia. "Ketika terjadi perang, secara politik Eropa memutuskan hubungan ekonomi kepada Rusia sebagai sanksi atas invasi Rusia. Kelangkaan energi jelas akan terjadi. Pertanian pun banyak yang rusak karena peperangan ini. Dari kondisi ini, Eropa mengalami kelambatan atau ancaman ekonomi yang bahkan sudah terjadi di tahun 2022 dan akan semakin gelap serta parah di tahun 2023," paparnya.

Ia mengingatkan, jangan ada anggapan bahwa resesi ekonomi hanya akan terjadi di Eropa. Saat ini sudah masuk ekonomi global pasti akan ada efek domino dari resesi ekonomi ke seluruh dunia. Di tahun 2022 ini mungkin efeknya belum terlalu terasa di Indonesia, namun tahun 2023 bisa sangat terasa. 

“Jika di Indonesia mulai terjadi resesi, harusnya diatasi dengan penambahan subsidi, bukan pencabutan subsidi. Harga-harga termasuk BBM yang merupakan kebutuhan penting masyarakat juga harus diturunkan, apalagi harga minyak dunia juga sudah turun. Para pejabat juga jangan menambah beban masyarakat dengan ucapan-ucapan tanpa empati,” tambahnya.

“Indonesia dengan segala potensinya tentu seharusnya bisa lebih mampu mengatasi resesi ekonomi. Syaratnya mengikuti apa yang diperintahkan Rasulullah SAW dalam pengaturan negara terhadap rakyatnya. Disabdakan oleh Rasulullah bahwa setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya. Dengan melihat sabda Rasulullah ini, harapannya setiap pemimpin akan takut atas dosanya ketika tidak amanah mengurus rakyatnya,” ujarnya.

Solusi

Untuk mengatasi resesi dan krisis ekonomi yang melanda indonesia bahkan dunia, Dwi Condro memberikan dua cara yaitu ikhtiar bumi dan iktiar langit. "Ikhtiar bumi di antaranya dengan memperkuat cadangan pangan sehingga bisa memperkuat ketahanan pangan masyarakat baik pada tiap individu maupun antar individu," katanya. 

Sedangkan ikhtiar langit, kata Dwi Condro,  adalah dengan menguatkan dan mengencangkan aktivitas dakwah. "Seruan-seruan dakwah dari umat Islam yang mengajak masyarakat agar segera kembali kepada Islam. Masyarakat dipahamkan bahwa hanya Islam saja yang memberikan solusi yang tuntas dan menyelamatkan. Ketika mendapatkan musibah harus segera bangkit untuk mengambil hikmah dan manfaat. Setiap musibah yang diberikan oleh Allah SWT adalah ujian bagi manusia. Selain itu kita harus memperkuat sandaran, doa, dan permohonan bantuan kepada Allah. Agar Allah membantu kita ada syarat yang harus dipenuhi harus menolong agama Allah," urainya. 

Sebagai penguat, ia menyitir QS Muhammad ayat 7 yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.

“Inilah resep atau tips yang jika kita lakukan insyaa Allah akan selamat dunia dan akhirat,” pungkasnya.[] Erlina YD


Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :