Tinta Media - Muslimah Media Center (MMC) menilai bahwa masalah jaminan sosial dalam sistem kapitalisme identik dengan aksi penguasa saat terjadi huru hara. "Berbicara masalah jaminan sosial, istilah tersebut identik dengan aksi penguasa dikala terjadi huru hara. Entah karena kenaikan BBM, terjadi bencana luar biasa seperti pandemi beberapa waktu lalu atau sedang berkampanye program baru," ujar narator dalam tayangan Sumbangan Peradaban Islam: Konsep Jaminan Sosial Islam adalah Tugas Negara di laman YouTube Muslimah Media Center, Sabtu (15/10/2022).
Menurutnya, setelah diamati jaminan sosial ini hanya sekedar pengganjal perut rakyat. "Jika diamati, jaminan sosial saat ini tidak lebih dari sekedar pengganjal perut rakyat yang lapar, bukan untuk mengenyangkan," Ujarnya.
"Masyarakat semakin hidup terpuruk dalam kemiskinan dan penderitaan. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh ideologi kapitalisme yang mendominasi dunia," tambah narator.
Menurutnya, kapitalisme adalah ideologi batil yang menjadikan keuntungan materi sebagai tujuan utama. Sehingga penguasa akan sangat perhitungan pada rakyatnya. "Kapitalisme adalah ideologi batil, keuntungan materi menjadi tujuan utama. Maka penguasa dalam. Sistem ini akan sangat perhitungan terjadap rakyatnya," terangnya.
Narator juga menilai bahwa jaminan sosial kapitalisme tidak memberi ketentraman kecuali sedikit dan sementara. "Jaminan sosial kapitalisme sama sekali tidak memberi ketentraman kecuali sedikit dan sementara," bebernya.
Bahkan menurutnya jaminan sosial ini menimbulkan kecemasan. "Jaminan Sosial Kapitalisme itu justru menimbulkan kecemasan sosial, kebencian, kedengkian yang silih berganti antara orang miskin dan orang kaya," tuturnya.
Hal ini terjadi, menurutnya, karena orang kaya lari dari pajak. Orang kaya merasa tidak ada hak bagi seorangpun dalam hartnya. Sedangkan orang miskin berfikir bahwa orang kaya menguasai kekayaan dan menghalangi mereka darinya.
Tanggung Jawab Negara
Narator menyampaikan bahwa jaminan sosial kapitalisme berbeda dengan jaminan sosial dalam Islam. Menurut Islam, jaminan Sosial itu adalah pengharusan. "Islam memandang bahwa jaminan sosial itu sebagai bentuk pengharusan dan tanggung jawab," jelasnya.
Diantara dalilnya, ungkap narator bahwa Rasulullah pernah bersabda, "Orang mukmin dengan orang mukmin yang lain adalah sebagai bangunan yang sebagiannya menguatkan sebagian yang lain." (HR Bukhari)
Dan sabdanya, "Perumpamaan orang mukmin dalam saling mencintai dan saling kasih sayang mereka adalah seperti tubuh. Jika salah satu sakit, anggota tubuh mengadu maka seluruh anggota tubuh akan meresponnya dengan berjaga dan demam." (HR Bukhari)
Narator menyampaikan bahwa negara yang mampu memberikan jaminan sosial adalah negara khilafah. "Islam mensyariatkan negara yang harus memberi jaminan tersebut. Negara seperti ini disebut negara khilafah," ungkapnya.
Narator menjelaskan, hal ini terjadi karena orang kaya dalam sistem khilafah menyadari ada harta milik orang lain. "Orang-orang kaya dalam khilafah akan merasa bahwa dalam hartanya terdapat hak yang jelas bagi orang orang yang membutuhkannya," ujarnya.
Bahkan, kata narator melanjutkan, orang kaya akan tulus mengeluarkan hartnya untuk mendapat pahala dari sisi Allah Ta'ala.
"Orang yang membutuhkan akan merasa bahwa haknya di dalam harta orang- orang yang kaya akan datang kepadanya dengan sukarela," pungkasnya.[] Teti Rostika