Tinta Media - “Mendidik kaum perempuan menjadi wanita shalihah, cerdas, zuhud, wara', sabar dan hebat, layaknya menyiapkan pabrik pencetak generasi hebat,” tutur Mudir Ma’had Wakaf Syaraful Haramain KH.Hafidz Abdurrahman, M.A., Selasa (11/10/2022) di channel telegram pribadinya.
Kiai Hafidz lalu mencontohkan Imam Syafii yang lahir dari wanita hebat. Begitu juga Imam Ahmad, Imam Bukhari, semuanya lahir dari wanita-wanita hebat.
“Sejarah Islam telah mencatat jasa kaum perempuan pencetak ulama. Nama-nama mereka pun diabadikan dalam buku, "Nisa' Shana'na 'Ulama'" (kaum perempuan pencetak para ulama), karya Ummu Isra' binti Arafah Bayuumi,” ungkapnya.
Begitu pentingnya peran perempuan ini, kata Kiai Hafidz, Imam Ahmad sampai mengatakan
لا يزال الرجل عقيما من الذراري Øتى يوهب البنات، وإن كان له مائة من الأبناء
"Seorang pria tetap disebut mandul (tidak mempunyai keturunan) sampai dianugerahi anak perempuan, meski pun dia sudah mempunyai seratus anak laki-laki."
“Mengapa perempuan begitu istimewa? Karena, perempuan yang baik, dia bisa menjadikan kaum lelaki menjadi baik. Perempuan yang buruk, dia juga bisa menjadikan kaum lelaki menjadi buruk,” terangnya.
Ia mengatakan, seorang lelaki bisa menjadi mulia, karena perempuan, meski mereka hidup miskin, susah dan kekurangan, karena perempuannya bersabar, qanaah, zuhud, wara' dan cerdas.
“Sebaliknya, seorang lelaki yang kaya raya dan memiliki segalanya dia pun bisa menjadi hina, karena perempuan yang tamak, ambisius, tidak mengerti halal dan haram, jauh dari sikap zuhud dan wara',” tegasnya.
Kiai Hafidz berpesan jangan abaikan mereka. Jagalah dan didiklah mereka dengan baik, karena mereka adalah makhluk yang luar biasa.
“Dari rahim, akal, perasaan dan tangan mereka para kesatria hebat pemimpin dunia itu lahir,” pungkasnya.[] Irianti Aminatun