Tinta Media - Teman, apalagi teman akrab apalagi sahabat amat penting. Kepada mereka biasanya kita bercerita tentang hidup. Kemudian minta tanggapan dan nasehat. Bisa dibayangkan jika mereka bukan orang yang layak diambil ilmu dan nasehatnya.
Ibnu Qudamah Al Maqdisi rahimahullah berkata :
وفى جملة، فينبغى أن يكون فيمن تؤثر صحبته خمس خصال : أن يكون عاقلاً حسن الخلق غير فاسق ولا مبتدع ولا حريص على الدنيا
“Secara umum, hendaknya orang yang engkau pilih menjadi sahabat memiliki lima sifat berikut : orang yang berakal, memiliki akhlak yang baik, bukan orang fasik, bukan ahli bid’ah, dan bukan orang yang rakus dengan dunia” (Mukhtasar Minhajul Qashidin 2/36).
Kemudian beliau menjelaskan: “Akal merupakan modal utama. Tidak ada kebaikan berteman dengan orang yang bodoh. Karena orang yang bodoh, dia ingin menolongmu tapi justru dia malah mencelakakanmu.
Yang dimaksud dengan orang yang berakal adalah orang yang memamahi segala sesuatu sesuai dengan hakekatnya, baik dirinya sendiri atau tatkala dia menjelaskan kepada orang ain. Teman yang baik juga harus memiliki akhlak yang mulia. Karena betapa banyak orang yang berakal dikuasai oleh rasa marah dan tunduk pada hawa nafsunya, sehingga tidak ada kebaikan berteman dengannya.
Sedangkan orang yang fasik, dia tidak memiliki rasa takut kepada Allah. Orang yang tidak mempunyai rasa takut kepada Allah, tidak dapat dipercaya dan engkau tidak aman dari tipu dayanya. Sedangkan berteman denagn ahli bid’ah, dikhawatirkan dia akan mempengaruhimu dengan kejelekan bid’ahnya. (Mukhtashor Minhajul Qashidin, 2/ 36-37)
Nah, InsyaAllah orang orang sholih itu berlimpah dalam komunitas dakwah. Dengan segala lebih dan kurangnya mayoritas mereka adalah orang orang yang sudah memilih hidup dalam taat berjuang menegakkan agama Allah. Maka bersyukur lah jika kita bagian mereka dan Istiqomah lah. Jika belum maka saya ajak, ngaji yuk![]
Ustaz Abu Zaid
Tabayyun Center