Tinta Media - Ustaz Abu Zaid dari Tabayyun Center menuturkan bahwa ikhlas merupakan modal pokok dan pertama bagi pengemban dakwah agar bisa istiqamah.
"Untuk itulah, ikhlas merupakan modal pokok dan pertama bagi mereka agar bisa istiqamah," tuturnya kepada Tinta Media, Kamis (1/9/2022).
Hal ini disampaikan Ustaz Abu Zaid dalam Recharge Mandiri Pengemban dakwah, ia melihat bahwa dakwah untuk menegakkan Islam kaffah banyak bujukan, godaan, hambatan, gangguan, bahkan ancaman. "Belum lagi rasa lelah yang berkepanjangan karena panjangnya perjuangan. Masih lagi adanya sikap penentangan di antara manusia," ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa ikhlas itu simpel dalam konsep. Semua hanya untuk Allah Subhanahu wa Ta'ala. Hanya karena Allah Subhanahu wa Ta'ala. Hanya karena menaati Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasul-Nya. Hanya melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
"Tak ada karena mahluk. Tak ada karena manusia. Tak ada karena nama besar. Tak ada karena viral. Tak ada karena harta, jabatan, dan lain-lain urusan dunia," bebernya.
"Ikhlas, simpel di konsep, amat sulit di aplikasinya. Ikhlas perjuangan sepanjang hayat hingga nafas terakhir. Tak ada seorang pun hamba yang selesai dalam memperjuangkan ikhlasnya kecuali ikhlas pada tarikan nafas terakhir," jelasnya.
Menurutnya, pengemban dakwah yang ikhlas tak akan mampu dibelokkan oleh apapun juga. Tak bisa dibujuk dengan harta, tahta maupun wanita. Tidak bisa ditakut-takuti dengan pengasingan, persekusi, kriminalisasi, bahkan ancaman kematian.
"Mengapa? Karena urusan dia hanya dengan Allah. Dia hanya berharap kepada Allah. Tak ada urusan dia dengan mahluk. Maka semua bujukan dan ancaman itu tak berpengaruh kepada dirinya karena semua itu hanyalah mahluk," tukasnya.
"Selama pengemban dakwah itu ikhlas maka Allah akan menjamin dia. Akan memberikan energi tak terputus. Energi yang melahirkan stamina luar biasa sehingga mampu menjadi dirinya dalam istiqamah hingga akhir dalam Husnul khatimah," imbuhnya.
"Semoga Allah jadikan kita hamba yang ikhlas. Aamiin," tandasnya.[] Ajira