Ustaz Abu Zaid: Harokah Dakwah Ibarat Sumur yang Menjadi Sumber Air bagi Kehidupan - Tinta Media

Rabu, 28 September 2022

Ustaz Abu Zaid: Harokah Dakwah Ibarat Sumur yang Menjadi Sumber Air bagi Kehidupan

Tinta Media - Ustaz Abu Zaid dari Tabayyun Center mengatakan harokah dakwah itu ibarat sumur yang menjadi sumber air bagi kehidupan.

"Sebuah harokah dakwah itu ibarat sumur yang menjadi sumber air bagi kehidupan disekitarnya. Harokah dakwah menjadi sumber kehidupan kaum muslimin dengan dakwahnya kepada Islam. Islamlah satu satunya sumber kehidupan bagi masyarakat kaum muslimin," tuturnya kepada Tinta Media, Rabu (28/9/2022).

Ustaz Abu Zaid mengatakan, sumur tak akan mampu menjadi sumber air jika tak ada mata airnya. Meskipun di daerah tandus seperti gurun sahara jika ada mata air maka dia tetap mampu manjadi oase bagi kehidupan. 

"Demikian pula sebuah harokah dakwah akan mampu mengalirkan air kehidupan bagi kaum muslimin jika memiliki mata air. Mata air tsaqofah Islam yang bersih suci yang mampu membangun aqidah yang bersih dan amal yang benar bagi para aktivisnya dan kemudian bagi kaum muslimin secara umum," terangnya.

Mata air itu menurutnya, adalah mata air keikhlasan, kesungguhan dan pengorbanan untuk dakwah. Mata air keteladanan seorang mujahid di medan dakwah. Mata air solusi semua problem bagi setiap problem aktivisnya dan seluruh kaum muslimin. Mata air solusi bagi aktifitas harokahnya, aktivisnya dan umat Islam. Solusi Islam yang hanya mampu diraih dengan ijtihad. 

"Jika semua ini tidak ada maka harokah itu akan kering kemudian mati. Bagaikan sumur tak bermata air. Maka akan kering, mati dan ditinggalkan. Karena tak mampu menjadi sumber kehidupan," imbuhnya.

Layu dan Mati

Menurut Ustaz Abu Zaid, banyak kasus seorang tokoh membangun harokah dakwah kemudian harokah itu layu dan mati. Tidak bisa berkembang karena tidak ada mata airnya. Meskipun kitab kitab yang dikaji sama persis dengan kitab kitab harokah lainnya. 

"Demikian pula posisi guru. Dia harus mampu mengalirkan mata air tsaqofah Islam yang bersih . Mata air keyakinan yang lurus. Mata air beramal yang ikhlas dan benar. Mata air kesungguhan dalam berjuang dan maksimal dalam berkorban. Akhirnya mata air keteladanan untuk menyelesaikan semua problem pribadi dan dakwah dalam rangkaian keistiqomahan dalam dakwah," tandasnya.

Jika tidak demikian, sambungnya, maka bisa jadi dia bukan menjadi mata air namun malah menjadi air mata bagi dakwah. Na'udzubillaah min dzalika.
 
"Semoga kita menjadi bagian dari mata air dakwah. Mengalirkan air meski hanya dalam pembuluh kapiler," harapnya memungkasi penuturan.[] Irianti Aminatun
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :