Tinta Media - Ustaz Abu Zaid dari Tabayyun Center mengingatkan agar manusia selalu berprasangka baik kepada Allah, karena Allah akan memberikan sesuai persangkaan manusia terhadap-Nya.
“Dan Allah akan memberikan sesuai persangkaan manusia terhadap-Nya. Maka bersangkalah baik kepada Allah dalam urusan dunia, lebih lebih urusan akhirat,” tuturnya kepada Tinta Media, Selasa (27/9/2022).
Menurutnya, selama manusia berusaha untuk taat, maka Allah akan mudahkan semua urusannya. “Akan mengampuni semua dosa kita dan menjadikan kita ahlul jannah. Aamiin,” ucapnya.
Terkait hal ini, ia menyampaikan sebuah hadist:
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي ، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي ، فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ، ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي ، وَإِنْ ذَكَرنِي فِي مَلَأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat).” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 6970 dan Muslim, no. 2675]
Dari semua itu, Ustaz Zaid menyesalkan, adanya orang yang sangat lancang kepada Allah, dengan mengatakan bahwa kalau dia berdakwah maka akan sulit kaya. “Ada orang berkata bahwa kalau tidak pakai riba bagaimana bisa punya rumah? Ada lagi orang yang berkata bahwa dia tak akan berhasil bisnis kalau nggak ambil modal riba bank. Ada lagi yang menuduh bahwa dakwah ini akan susah sekali dan aku tak kan mampu. Na'udzubillah min dzalik,” sesalnya.
“Tidakkah dia sadar bahwa persangkaan buruknya itu berarti menganggap Allah itu lemah?” tanyanya kemudian.
Ia mempertanyakan bagaimana seseorang bisa menganggap Allah tak akan mampu memenuhi kebutuhannya jika dia berdakwah hingga tidak bisa full nyari duit? “Bagaimana mungkin seorang yang mengaku beriman bisa muncul pikiran kotor yang sangat lancang dan melecehkan Tuhannya? Bagaimana mungkin itu bisa terjadi?” tanyanya kemudian.
Menurutnya, semua ini muncul akibat kebodohan diri. “Akibat tak memahami siapa Allah dengan segala kuasa-Nya. Bahwa Allah berkuasa atas segala sesuatu. Jika Dia berkehendak, maka pasti terjadi. Dan jika Dia berjanji pasti akan ditepati,” tuturnya.
Padahal, menurutnya resiko berjuang ini tak ada kaitan sedikitpun dengan umur dan rezeki.
“Jika waktunya mati maka pasti mati baik sedang berjuang maupun tidak. Demikian pula dengan rejeki pasti datang sesuai jadwal yang sudah Allah tentukan apapun kondisi kita,” tukasnya.
Sebagai penutup, ia mengajak untuk menanamkan kedalam diri, bahwa Allah pasti memberikan pertolongan-Nya baik sebagai individu, jama'ah maupun umat Islam seluruh dunia.
“Tugas kita hanya wajib beriman dengan sepenuhnya. Meyakini Allah Maha Kuasa dan meyakini janji Allah pasti benar kemudian kita istiqomah berjuang di jalan-Nya hingga akhir waktu. Wallaahu a'lam,” pungkasnya.[] Raras