Tinta Media - Saat ini umat Islam betul betul bagaikan seonggok hidangan siap santap di atas meja. Dikerumuni orang orang rakus yang begitu bernafsu menyantap mereka. Lihat betapa lemahnya umat Islam saat ini. Sekedar berteriak untuk bela diri saja tidak mampu. Kashmir, Rohingya, Palestina, Turkistan Timur, dll ditindas bahkan dibantai. Sementara muslim india sedang menghadapi etnic cleansing oleh rejim. Di negeri yang mayoritas muslim seperti Indonesia umat Islam makin tak berdaya di hadapan rejim zholim anti Islam. Sekedar menampakkan syiar Islam saja dibatasi.
Kondisi seperti ini sudah dikabarkan oleh Baginda Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya:
عَنْ ثَوْباَنَ قَالَ : قََالَ رَسُوْلُ الله : (( يُوْشِكُ الأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا)) فَقَالَ قَائِلٌ : وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِدٍ؟ قَالَ : (( بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِدٍ كَثِيْرٌ، وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزِعنَّ الله ُ مِنْ صُدُوْرِ عَدُوِّكُمْ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ الله ُ فِي قُلُوْبِكُمْ الْوَهْنَ )) فَقَالَ قَائِلٌ : ياَ رَسُوْلَ اللهِ، وَمَا الْوَهْنُ؟ قَالَ : (( حُبُّ الدُّنْيَا وَكرَاهِيَةُ الْمَوْتِ. ))
Dari Tsauban , (dia) berkata: “Rasulullah telah bersabda: ‘Ummat-ummat hampir saja mengerumuni kalian sebagaimana orang-orang yang kelaparan mengerumuni sebuah hidangan (lezat).’ Lalu seseorang bertanya : ‘Apakah kami ketika itu sedikit?’ Rasulullah menjawab : ‘Justru kalian ketika itu berjumlah banyak. Akan tetapi keadaan kalian seperti buih di tengah lautan. Allah benar-benar mencabut kehebatan kalian dari dada-dada musuh kalian dan Allah lemparkan ke dalam hati-hati kalian sifat Wahn.’ Lalu orang tersebut bertanya lagi : ‘Wahai Rasulullah apakah Wahn itu?’ Rasulullah menjawab : ‘(Wahn) adalah cinta dunia dan takut mati.’” [Hadits Shohih Riwayat Abu Dawud (4297), Ahmad (23037), dan Abu Nu’aim dalam Hilyatul `Auliya (I/182)]
Imam Mulla ‘Aly al-Qoori -Rohimahullahu Ta’aala- berkata : “Orang-orang kelaparan itu mengambil hidangan lezat dengan tanpa ada yang melarang dan menghalanginya lalu mereka menyantapnya dengan semaunya sendiri dan bebas sebagaimana mereka mengambil semua yang ada pada kalian dengan tanpa susah payah meraihnya atau dengan tanpa bahaya yang menyertainya dan atau dengan tanpa kesulitan yanng menghalanginya.” (Baca : ‘Aunul Ma’bud [6/11/272-273])
Adapun yang dimaksud dengan keadaan kalian seperti buih di lautan adalah karena kecil (sedikitnya) keberanian kalian dan rendahnya kadar kalian. Maksud kata ( الْمَهَــابَةَ ) yaitu rasa takut pada diri musuh kalian.” (Baca : ‘Aunul Ma’bud [6/11/272-273])
Di dalam Kitab Musnad Ahmad ketika ditanya maksud kata Wahn, maka Rasulullah menjawab:
((حُبُّ الْحَيَاةِ وَكرَاهِيَةُ الْمَوْتِ))
“Cinta kehidupan dan takut mati.”
Berdasarkan hadits Tsauban jelaslah bahwa penyakit Wahn sebabnya karena dua hal; pertama, Hubbud Dun-ya (Cinta Dunia) atau Hubbul Hayaat (Cinta Kehidupan), dan Kedua, Karohiyatul Maut (Takut Mati).
Karena wahn inilah sebagian tokoh Islam justru tidak berpihak kepada umat Islam. Mereka demi jabatan dan harta rela menjual agamanya kepada antek penjajah. Rela bergabung dengan penjajah untuk bersama mereka menjajah umat Islam itu sendiri.
Maka tiada pertolongan kecuali pertolongan Allah. Kita harus kembali kepada Allah dan Rasul-Nya dalam ketaatan sebenar benarnya. Maka Allah akan menolong kita dengan kemenangan yang sudah Dia janjikan. Kondisi buruk ini akan berlalu dan berubah kemenangan dengan nashrullah. Wallaahu a'lam. []
Ustaz Abu Zaid
Tabayyun Center