Tinta Media - Para ulama yang tergabung dalam Forum Komunikasi Ulama (FKU) Aswaja Kota Malang menolak kenaikan harga BBM karena merupakan kebijakan yang zalim dan keji.
"Menyikapi kebijakan pemerintah tersebut, kami para ulama yang tergabung dalam Forum Komunikasi Ulama (FKU) Aswaja Kota Malang menyatakan, kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi dan nonsubsidi merupakan kebijakan yang zalim dan keji, kebijakan yang menyusahkan, menyengsarakan, dan memberatkan beban hidup rakyat," tuturnya dalam pernyataan sikap Forum Komunikasi Ulama (FKU) Aswaja Kota Malang Menolak Kenaikan Harga BBM dan Liberalisasi Migas, Rabu (7/9/2022) di Kota Malang.
Menurutnya, kebijakan ini mereka nilai sebagai bentuk Kezaliman penguasa terhadap rakyatnya. "Apa pasalnya, pemerintah yang semestinya melayani rakyat agar hidup sejahtera, tapi justru menyengsarakan rakyat dengan kebijakan menaikkan harga BBM. Naiknya harga BBM secara otomatis akan menyebabkan naiknya harga kebutuhan pokok, sementara daya beli masyarakat tidak ada kenaikan, kebijakan inilah yang menzalimi rakyat," jelasnya.
Mereka menyerukan kepada semua penguasa; eksekutif, legislatif, dan yudikatif agar takut doa Rasulullah, bahwa ‘siapa yang mengurusi satu perkara umatku, lalu ia menyulitkan umat, maka persulitlah ia’ (HR Muslim).
Mereka juga mengingatkan kepada semua elemen masyarakat agar berjuang dan menghilangkan sistem kapitalisme, yang hanya berpihak pada kepentingan politik penguasa dan pengusaha.
Kepada ahlul quwwah, TNI juga diserukan agar mengambil langkah strategis.
"Sampai kapan rakyat yang melahirkan dan membesarkanmu kau biarkan didzalimi? Kapan lagi kau akan berbuat sesuatu untuk menyelamatkan rakyat? Bangkitlah berikan nushrah dan sulthan kepada para pejuang dakwah. Dukung, jaga, dan bela perjuangan penegakkan Khilafah Islamiyyah,” pungkasnya.[] Achmad Mu'it