Recharge Mandiri Pengemban Dakwah (bagian 4): Melipatgandakan Taqorrub ilallaah - Tinta Media

Minggu, 04 September 2022

Recharge Mandiri Pengemban Dakwah (bagian 4): Melipatgandakan Taqorrub ilallaah

Tinta Media - Rehat bentar saat capek itu penting. Biar segera seger dan fokus lagi. Setelah jalan beberapa jam penat rasa badan. Mampir ngopi. Mata ngantuk jadi terang lagi. 

Dalam kesibukan berjuang rehat juga perlu. Ngecas baterai biar ga lowbat. Ngecas yang istimewa adalah qiyamul lail. Sholat malam. Gurunda KH Rokhmat S Labib menjelaskan keterkaitan antara Surah al Mudatsir dan Surah Al- Muzammil. 

Dalam surat al-Muddatstsir 1-2 Allah berfirman

 يَٰٓأَيُّهَا ٱلْمُدَّثِّرُ 

. Hai orang yang berkemul (berselimut)

, قُمْ فَأَنذِرْ 

 bangunlah, lalu berilah peringatan!

Al Mudatsir berkemul dalam keadaan takut setelah menerima wahyu kemudian Allah perintahkan untuk berdakwah. 

Sementara dalam Surah Al Muzammil Allah berfirman:

 يَٰٓأَيُّهَا ٱلْمُزَّمِّل

Hai orang yang berselimut (Muhammad),

 قُمِ ٱلَّيْلَ إِلَّا قَلِيلًا

 Bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya),

Al Muzammil ketika berselimut saat nyenyak tidur malam. Kemudian Allah perintahkan untuk bangun dan sholat malam. 

Keterkaitan dua surah ini secara khusus adalah bagi pengemban dakwah maka bekal sholat malam itu sangat penting. Sholat malam merupakan bentuk ideal hubungan dekat hamba dengan Tuhannya. Sholat malam memberikan kesempatan kepada pengemban dakwah untuk berasyik masyuk dengan Rabbnya. Dikeheningan malam itulah segala keluh kesah ditumpahkan. Segala kesulitan  diadukan. Segala kelemahan dimintakan bantuan. Dengan khusyuk hamba yang sadar sesadar sadarnya penuh kelemahan, kekurangan dan dosa. Mengadu dengan air mata berderai kepada Sang Kholiq. Pemilik semesta Alam. 

Pada saat bersepi dengan Rabb itulah kita mengadukan kelemahan kita dan mohon kemenangan. Agar Allah melindungi kita dan mengalahkan musuh musuh kita. Agar Allah menghancurkan para penjajah kafir dan para penguasa antek. Agar Allah menolong kita dengan tegaknya khilafah. 

Selain sholat malam maka sholat berjamaah di masjid atau mushola bersama kaum muslimin jangan sampai ditinggalkan kecuali ada udzur. Kemudian ditambah dengan amalan nafilah yang lain seperti tilawah Al Quran, puasa sunnah, memperbanyak dzikir dan doa dll. 

Maka pengemban dakwah adalah orang yang mestinya sudah beres ibadah wajibnya dan disibukkan diri dengan menambah yang nafilah. Sehingga dia akan menjadi kekasih Allah karena membiasakan diri dengan yang wajib dan menambah dengan yang sunnah. 

Jika sudah menjadi wali Allah maka akan menjadi hamba yang selalu dibimbing Allah. Ditolong oleh Allah dan dimenangkan oleh Allah. Maka siapakah yang bisa mencelakai kekasih Allah? Siapakah yang bisa mengalahkan wali Allah? Maka sesungguhnya mereka, musuh kekasih Allah, itulah yang pasti celaka dan kalah!. Wallahu a'lam. []

Ustaz Abu Zaid 
Tabayyun Center
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :