Peretasan Data Diperbincangkan, UIY: Islam Sangat Menjaga Privasi - Tinta Media

Selasa, 20 September 2022

Peretasan Data Diperbincangkan, UIY: Islam Sangat Menjaga Privasi

Tinta Media - Menyoroti ramainya publik dalam memperbincangkan peretasan data oleh Hacker, Cendekiawan Muslim Ustaz Ismail Yusanto (UIY) menegaskan bahwa Islam sangat menjaga privasi.
 
“Dalam Islam itu, kalau kita perhatikan penjagaan terhadap privasi seseorang sangat diperhatikan,” ungkapnya di acara Fokus Spesial UIY: Hacker, Ancaman untuk Siapa? Ahad (18/9/2022) melalui kanal Youtube UIY Official.
 
UIY memberikan contoh, kalau masuk rumah harus memberikan salam, kalau tuan rumah meminta pergi harus pergi, hak memberikan salam hanya tiga kali, tidak boleh ngintip, kalau ngintip boleh dicolok matanya. “Ini menunjukkan bahwa kita tidak boleh sembarangan kepo, ngulik cari tahu apa yang ada dibalik sana,” tegasnya.
 
UIY menjelaskan bahwa privasi itu kaitannya dengan kehormatan. “Jadi inti dari privasi itu kehormatan, apalagi kalau menyangkut hal-hal yang sensitif itu wajib dijaga. Bahkan kalau kita tahu harus melindungi bukan mengumbarnya,” tandasnya seraya menyampaikan sabda Nabi, siapa yang menutupi aib seorang muslim maka nanti di akhirat dia akan ditutupi aibnya oleh Allah SWT.
 
Era Digital
 
Kata UIY di era digitalisasi terjadi  banyak celah, satu sisi memang sangat memudahkan organisasi data,koleksi data, mengolah data menjadi mudah serta memberikan manfaat yang luar biasa. Tapi di sisi lain semakin tinggi teknologi  semakin menuntut security, safety.
 
“Usaha mewujudkan security, safety pasti ada titik kelemahan. Ketika kelemahan itu terkait dengan safety resikonya mungkin kecelakaan. Tapi kalau kaitannya dengan security (keamanan data)  rahasia negara atau terkait dengan informasi-informasi yang sensitif bila terungkap ke publik pasti menimbulkan masalah. Apalagi kalau ke ambil pihak musuh,” urainya.
 
Fenomena Bjorka ini, lanjut UIY menunjukkan bahwa tuntutan safety, security itu mutlak adanya. “Kita tidak tahu seberapa gawat Bjorka itu karena sampai sekarang data yang dirilis kan gitu-gitu saja, belum ada yang betul-betul  bikin geger, “ sambungnya.
 
Mestinya, ucap UIY sebagai sebuah negara itu harus dilawan, dikejar , karena data itu nyawa dari semuanya. “Kalau kita bicara bisnis data, mau bicara politik data, mau bicara pembentukan opini data mau mainin opini data. Mau apa saja sekarang semua data,” terangnya.  
 
UIY  menilai Bjorka ini lawannya rezim. Publik menempatkan diri dalam bentuk harapan terhadap Bjorka. Apalagi menjelang perhelatan 2024 pasti security meningkat. “ Ada pihak-pihat tertentu yang  mencoba menaikan pamor atau citra dari calon tertentu. Sebaliknya ada pihak yang menjatuhkan. Nah ini kan bisa menjadi sangat brutal, sangat liar pertarungan politik itu,” khawatirnya.
 
Dalam konteks Islam, jelas UIY, kita mesti punya kemampuan-kemampuan  digital seperti itu,  tapi digunakan untuk kebenaran, digunakan untuk  amar makruh nahi mungkar.
 
“Amar makruf nahi munkar dengan cara-cara  konvensional ini hari kan tidak cukup. Oleh karena itu  anak-anak muda yang punya talenta harus muncul harus betul-betul ekspert  untuk bisa memanfaatkan teknologi ini untuk kebaikan,” pungkasnya. [] Irianti Aminatun
 
 
 
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :