Pemilik Sejati, Masyarakat Berhak Mendapatkan LPG dan Bahan Bakar Gratis - Tinta Media

Sabtu, 17 September 2022

Pemilik Sejati, Masyarakat Berhak Mendapatkan LPG dan Bahan Bakar Gratis

Tinta Media - “Dalam pandangan Islam masyarakat berhak mendapatkan LPG dan bahan bakar yang lainnya bahkan gratis, karena mereka adalah pemilik sejatinya,” tutur Ustazah Siti Sholihat dalam Blusukan Kru MMC; Harga LPG Naik, Hidup Makin Sulit, Rakyat pun Mengeluh, dalam kanal youtube Muslimah Media Center, Rabu (14/8/2022).

Hal ini seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW (HR. Abu Daud), lanjutnya, bahwa kaum muslimin itu berserikat dalam tiga hal, yaitu, air, padang rumput dan api. Berdasarkan hadist ini jelas bahwa yang dimaksud dengan api adalah energi, bahan bakar termasuk LPG. 

“Masyarakat adalah pemilik sejatinya seharusnya mereka mendapatkan dengan harga yang murah sehingga dalam pandangan Islam migas ini bukanlah aset milik negara maupun korporasi,” sambungnya.

Migas ini diberikan oleh Allah SWT sebagai sumber daya alam milik umat, lanjutnya lagi, sehingga menghalangi masyarakat dalam menikmati barang miliknya dengan harga murah dan mudah adalah sebuah kezaliman yang akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah di akhirat kelak.

“Apakah hal ini dipikirkan oleh penguasa? Apakah mereka ingat dengan pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT karena hakikatnya mereka adalah pengurus urusan masyarakat yang harus bertanggungjawab terhadap semua apa yang mereka urus termasuk pengelolaan minyak dan gas bumi,” paparnya.

Adanya kenaikan harga LPG, BBM dan lainnya yang terus dinaikkan, sambungnya, akibat berakar dari liberasisasi sektor energi sebagai konsekuensi penerapan sistem ekonomi kapitalis, yang menyebabkan ladang migas boleh sah dimiliki dan dikuasai oleh swasta bahkan asing.

“Kita ketahui bahwa yang menguasai ladang-ladang migas di negeri ini tidak lain dikuasai oleh perusahaan-perusahaan asing, tentu paradigma mereka pengelolaan energi tersebut bukan paradigma dikembalikan kepada masyarakat, pemilik sejatinya, tetapi paradigmanya bagaimana cara meraih keuntungan sebesar-besarnya,” lanjutnya.

Ustazah Siti Sholihat menjelaskan lebih jauh, hal inilah yang membuat rakyat dihadapkan pada realitas kenaikan harga BBM. "Sementara kondisi yang lain, ketika pemerintah dan pertamina beralasan harga BBM dinaikkan karena adanya kenaikan harga minyak dunia, padahal dalam kondisi minyak dunia turun, pertamina justru tidak menurunkan harga gas dan BBM di masyarakat. Ini menunjukkan bahwa logika kapitalis yang digunakan saat ini adalah ingin meraih keuntungan sebesar-besarnya sehingga rakyat harus membayar mahal untuk mendapatkan LPG yang merupakan kebutuhan pokok mereka," bebernya. 

BBM Milik Umum

Menurutnya, Islam adalah sebuah ideologi yang melahirkan segenap aturan yang mengatur aspek kehidupan termasuk dalam energi dan sumber daya lainnya. "Ketika syariat Islam diterapkan oleh negara maka segala bentuk energi akan dikelola sesuai dengan syariat demi kemaslahatan rakyat,” tambahnya kemudian.

Dalam pandangan Islam, lanjutnya, energi seperti minyak bumi dan gas, batu bara, panas bumi dan sebagainya adalah termasuk kepemilikan umum yang wajib diatur dan dikelola oleh negara untuk diberikan kepada masyarakat sebagai pemiliknya. Negara wajib mengurus energi sebaik-baiknya dalam rangka untuk mengurusi kebutuhan-kebutuhan masyarakat sehingga tidak ada satupun dari warga yang kesulitan untuk mendapatkan energi seperti gas LPG. 

“Semua hanya akan terwujud dalam sebuah negara yang menerapkan Syariah Islam secara kaffah termasuk di dalamnya menerapkan sistem ekonomi islam yang mengelola bahan bakar, gas, BBM yang lainnya berdasarkan Syariah yaitu BBM akan dikekola oleh negara dan hasilnya akan dikembalikan kepada masyarakat. Institusi yang menerapkan Syariah secara kaffah ini tidak lain adalah sistem khilafah Islamiyah,” pangkasnya. [] Khaeriyah Nasruddin
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :