Tinta Media - Menurut Aktivis Muslimah Ustazah Noval Tawang, pengemban dakwah adalah pelita umat dan penyambung lidah Rasulullah SAW dalam menyebarkan risalah Islam.
“Pengemban dakwah adalah pelita umat, mereka adalah penyambung lidah Rasulullah saw di dalam menyebar luaskan risalah Islam kepada umat manusia,” tuturnya pada One Minute Booster Extra: Jadilah Pengemban Dakwah yang Senantiasa Berada di Rel Dakwah, Kamis (8/9/2022) di kanal YouTube Muslimah Media Center (MMC).
“Untuk itu, para pengemban dakwah harus senantiasa melatih dirinya agar tetap ikhlas dan tetap teguh di rel dakwah demi kemenangan Islam dan kaum muslimin,” lanjutnya.
Noval mengingatkan kepada para pengemban dakwah bahwa mereka tidak akan sanggup memikul beban tanggung jawab dakwah, beserta kewajiban-kewajibannya kecuali jika mereka menanamkan pada diri mereka cita-cita untuk mengarah kepada Jalan kesempurnaan yaitu dengan cara selalu mengkaji dan mencari kebenaran serta senantiasa meneliti kembali secara berulang setiap pemikiran dan amal dakwahnya.
“Apakah pemikiran dan dakwahnya terpengaruh oleh pemikiran asing ataukah tidak? Apakah pemikiran tersebut sesat ataupun tidak?” tanyanya.
Menurutnya, tujuannya adalah agar ide mereka tetap murni dan terpelihara.
“Sebab kemurnian itu adalah satu-satunya jaminan keberhasilan dakwah, juga agar amal-amalnya senantiasa berada dalam koridor syariat Islam” jelasnya.
Ia menilai para pengemban dakwah sosok yang mudah menerima kebenaran yang datang dari Al-Qur’an dan as-Sunnah.
“Kemudian mereka mendakwahkan tsaqofah Islam tersebut dengan penuh semangat dan tanpa Kenal lelah,” nilainya.
Dijelaskannya bahwa pada tahap awal ia akan mengubah pemikiran dan sikapnya sesuai dengan kebenaran yang datang dari Allah.
“Kemudian dia akan mengaplikasikan di dalam dirinya dan akan dia lanjutkan dengan mendakwahkannya,” jelasnya.
Ia sampakan bahwa pengembangan dakwah akan terus belajar dan berdakwah sepanjang masa. “Pengemban dakwah tidak boleh berpikir bahwa ia telah sempurna, tidak memiliki kekurangan sedikitpun, atau merasa sudah lama dan sudah banyak berkorban untuk dakwah,” terangnya.
“Sebab pemikiran seperti inilah yang bisa menghancurkan dirinya bahkan dia bisa mengarahkan jamaah pada kelemahan,” sambungnya.
Dia juga mengingatkan setiap pengemban dakwah harus ingat bahwa mereka berdakwah hanya untuk mendapatkan keberadaan Allah SWT, bukan berharap imbalan ucapan terimakasih penghargaan, ataupun jabatan.
“Insya Allah dengan ini semua pertolongan Allah akan segera diberikan,” tandasnya. []Raras