Guru Luthfi: Berpegang Teguh pada Tauhid dan Janganlah Mati Kecuali dalam Keadaan Islam - Tinta Media

Senin, 12 September 2022

Guru Luthfi: Berpegang Teguh pada Tauhid dan Janganlah Mati Kecuali dalam Keadaan Islam

Tinta Media - Pengasuh Majelis Baitul Qur'an Tapin Guru Luthfi mengingatkan untuk berpegang teguh pada Islam dan janganlah mati kecuali dalam keadaan Islam.

"Berpegang teguh pada tauhid dan janganlah mereka mati kecuali dalam keadaan Islam," tuturnya dalam Jum'at Bersama Al Qur'an: Jangan Mati Kecuali Dalam Keadaan Islam, Jum'at (9/9/2022) di Kanal YouTube Majelis Baitul Qur'an.

Guru Luthfi menyampaikan hal ini terkait firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam surah al Baqarah ayat 131 dan 132 mengenai nasehat Nabi Ibrahim Alaihissalam dan Nabi Yaqub Alaihissalam kepada anak-anak mereka.

Ketika Rabb-Nya berfirman, memerintahkan untuk tunduk dan patuh kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala maka Nabi Ibrahim pun tunduk dengan jawaban "Aku tunduk, patuh kepada Rabb semesta alam dan Ibrahim pun telah mewasiatkan kepada anak-anaknya. Demikian pula dengan Nabi Yaqub," ujarnya.

"Kemudian Nabi Ibrahim berkata, wahai anak-anakku, sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagi kalian, maka janganlah kalian mati kecuali memeluk Islam," bebernya.

Ia menyampaikan bahwa Imam al Qurthubi menjelaskan di dalam tafsir al Jami lil Ahkamil Qur'an, "Dan ingatlah ketika kami berfirman kepadanya dan menunjuknya yakni Nabi Ibrahim, tunduk patuh lah. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala muncul ketika dia menguji Nabi Ibrahim dengan bintang, bulan dan matahari," paparnya.

Ia melanjutkan penjelasan Imam al Qurthubi bahwa yang dimaksud Islam adalah mencakup semua aspek, makna Islam dalam kalam Arab adalah tunduk dan patuh kepada apa yang menundukkan. Dan tidak setiap Islam dikatakan iman, ini dalam makna bahasa. "Akan tetapi setiap iman adalah Islam," tukasnya.

"Sebab setiap orang yang beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah orang yang tunduk patuh kepada-Nya, tetapi tidak setiap orang yang secara bahasa adalah Islam, tunduk patuh adalah orang yang beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala," tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa terkadang orang mengatakan Islam karena takut dengan pedang atau takut dibunuh, dan ini bukanlah iman di dalam makna bahasa. Kendati demikian, kata iman pun digunakan untuk menyebut Islam dan iman. Namun yang dimaksud adalah keimanan. "Namun kedua kata ini saling terkait secara integral, layaknya Islam yang merupakan buah dari keimanan dan lambang dari keabsahannya," jelasnya.

Ia menambahkan, Imam Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala menyuruh untuk Nabi Ibrahim Alaihissalam ikhlas tunduk dan patuh kepada-Nya, maka Nabi Ibrahim pun memenuhi perintah itu sesuai dengan syariat dan ketetapan-Nya.

"Berikutnya adalah tentang wasiat nabi Ibrahim dan Nabi Yaqub Alaihissalam kepada anak-anaknya agar memilih Islam dan mati dalam keadaan Islam," imbuhnya.

Ia melanjutkan bahwa Imam as Shobuni menjelaskan bahwa Nabi Ibrahim Alaihissalam telah mewasiatkan kepada anak-anaknya agar mengikuti agamanya, begitu juga Nabi Yaqub mewasiatkan agar patuh terhadap agama Nabi Ibrahim Alaihissalam.

"Maka janganlah kalian mati kecuali dalam memeluk Islam. Menetaplah kalian dalam Islam hingga ajal menjemput kalian dan kalian tetap berpegang teguh kepada agama Islam," pungkasnya.[] Ajira
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :