Tinta Media - Sobat. Dengan menguasai hati, kita akan mudah menguasai dunia yang ada di luar diri. Dengan mengenal jati diri, kita jadi tahu diri, percaya diri, dan sadar untuk menjaga diri dari perilaku tak terpuji. Kita jadi mahir membawa diri dalam setiap kondisi, mudah menempatkan diri dalam segala situasi, dan tak mudah terjebak dalam kegiatan yang tidak memiliki esensi kebahagiaan sejati.
Sobat. Diri sejati adalah Fitrah sempurna ciptaan Allah SWT, Aku Ini Ruh yang dianugerahi oleh Allah AIR (Akal, Indra dan Rasa ). Jati diri adalah “diri sejati” nya manusia, yaitu kondisi asli manusia yang memiliki kecerdasan alamiah untuk meraih kebahagiaan. Menyadari jati diri berarti menyadari jiwa yang hidup di dalam diri untuk menjalani kehidupan yang ada di luar kita. Inilah pencarian titik nol pusat kebahagiaan yang dibicarakan dalam buku Quantum ikhlas karya Mas Erbe Sentanu.
Saat manusia menjalani hidupnya dengan keikhlasan hingga ke lubuk hati, keberserahan total itu akan membawa kita ke sebuah medan tempat menyatunya jiwa manusia dan alam semesta. Dari sumber kehidupan yang berpusat pada titik kesadaran jiwa kita itulah mengalir kecerdasan yang membuat manusia mampu memenuhi keinginannya.
Pertama, Kesadaran Tuhan Yang Mahakuasa dan pencipta segalanya adalah kecerdasan tertinggi manusia. Kedua, Kesadaran diri sebagai makhluk ciptaan yang memiliki kecerdasan di dalam tubuh dan jiwa untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab. Ketiga, kesadaran akan hidup sebagai berkah dan anugerah yang harus dijaga dan dirawat. Ketiga kesadaran ini membuat manusia memiliki kecerdasan dan mampu menjalani hidup dengan baik.
Sobat. Allah menganugerahi kita AIR ( Akal, Indra dan Rasa ). Ketiganya harus digunakan secara seimbang dan utuh yang membuat diri menjadi “SADAR”. Dengan Akal manusia bisa ngerti, menggunakan logika, cerita dan cara sehingga menjadi benar.
Dengan Indra manusia bisa menjadi Tahu, menggunakan data, fakta, kata untuk menjadi baik. Dengan hati manusia memiliki Rasa dan menjadi Paham, menggunakan etika, makna dan rasa sehingga menjadi betul. Jadi hidup manusia ini butuh baik, benar dan betul.
Sobat. Ingat-ingat pesan Ibu,” Jangan kau tinggalkan hatimu supaya kamu tidak kehilangan arah dan dirimu sejati.” Bahagia itu adalah menjalani hidup dengan sepenuh akal, indra dan hati. Hal-hal yang Betul jika kita lakukan akan menciptakan keajaiban.
Sobat. Menguasai hati berarti memimpin diri kita sendiri untuk menyadari kepemimpinan Yang Maha Menguasai Hati. Dan keinginan untuk menjalani kehidupan yang hakiki mengikuti petunjuk dan tuntunan Ilahi. Memimpin diri berarti mengarungi bahtera di lautan kebahagiaan kita sendiri. Membangun menara di kompleks kebahagiaan kita sendiri. Dan membesarkan pohon di taman kebahagiaan kita sendiri. Untuk itu, kita harus menguasai hati sebagai kediaman jiwa yang wajib di jaga.
Sobat. Ketika mengatasi persoalan, manusia terkadang menemukan dirinya bertanya: Untuk apa aku melakukan semua ini? Sampai kapan aku harus berjuang dalam kesibukan yang seperti tak ada habisnya ini? Dan, setelah semua pencarian ini berakhir, apakah aku akan bahagia? Kemudian apakah yang sesungguhnya aku inginkan? Siapakah aku? Apa tugasku? Ke mana aku akan pergi setelah kehidupan ini?
Pertanyaan-pertanyaan berupa kegelisahan itu sesungguhnya adalah tuntunan jiwa agar kita menyadari tujuan dari semua yang kita kerjakan dalam hidup ini. Tujuan hidup manusia ialah meraih kebahagiaan sejati, manusia harus bisa menemukan jalan masuk ke dalam dirinya sendiri. Jalan yang akan membuka tabir dirinya sebagai makhluk spiritual yang bersosok ruh, spirit, atau jiwa, yang memiliki keinginan untuk meluaskan kebahagiaan dengan menyebarkan cinta dan kasih sayang.
Sobat. Orang yang menyadari visi dan misi jiwanya serta minat dan bakatnya sendiri. Menjadi manusia yang sepenuhnya bahagia karena kehidupannya tidak hanya diukur lewat status dan materi, tetapi dari seberapa baik peran dan tugas berhasil dijalani. Dan ketika kita melakukan hal-hal yang kita cintai dengan tulus dan sepenuh hati, kehidupan pun akan menginspirasi kita dengan : Merasakan keinginan kuat untuk bersyukur, menikmati hidup setiap saat, kehilangan kemampuan untuk khawatir, merasa menyatu dengan orang lain dan alam, keinginan untuk membahagiakan orang lain tanpa pamrih.
Sobat. Kekuatan sejati manusia ada di hati yang tenang dan seimbang. Di hati yang lapang. Logika berpikir manusia melompat berlipat ganda. Di dalam hati yang luas terbuka, manusia terhubung dengan kemampuan mendengar yang tak terdengar, untuk melihat yang tak terlihat, dan untuk mengetahui sesuatu yang sebelumnya seperti tak mampu dikenali.
Berikut ini 6 steps to change. Ambil Nafas dalam-dalam kemudian lepaskan pelan-pelan dan pejamkan mata anda :
1. Posisikan tangan di dahi dan belakang kepala.
2. Bayangkan detil isi surat doa Anda kepada Allah SWT.
3. Kemudian ucapkan hal yang anda lihat dalam pikiran dan perasaan Anda. ( 30 detik sd 60 detik )
4. Ungkapkan perasaan anda berulang-ulang Misalnya, Alhamdulillah Ya Allah saya bahagia dan senang sekali. (30 – 60 detik )
5. Ucapkan,” Alhamdulillah Ya Allah ini adalah realitas hidupku yang baru.
6. Setelah itu buka mata pelan-pelan kemudian gerakan mata ke kiri dan ke kanan. ( 10-15 detik )
Selamat mencoba dan rasakan sensasinya.
Salam Dahsyat dan Luar biasa !
Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis Buku Kecerdasan dan Keajaiban Hati. Dosen Pascasarjana IAI Tribakti Lirboyo. Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur.