Tinta Media - Terkait sikap politisi PDIP yang diam saat BBM naik, Ketua KPAU (Koalisi Persaudaraan Advokat dan Umat) Ahmad Khozinudin (AK) mengatakan bahwa semua politisi PDIP bisu.
"Pasca BBM dinaikan Jokowi pada Sabtu (3/9), praktis semua politisi PDIP bisu," tuturnya kepada Tinta Media, Sabtu (10/09/2022).
Tak ada yang cerewet, lanjutnya, seperti suara Maruarar Sirait atau suara 'Oneng' Rieke Diah Pitaloka dulu, yang menentang kenaikan BBM.
Tak ada gerakan PDIP, tak ada seruan bela wong cilik. Apa mungkin karena PDIP bukan lagi partai wong cilik? Melainkan telah menjadi partai berkuasa?
AK menyampaikan beberapa pertanyaan retoris tentang sikap politisi PDIP.
"Mungkinkah, kesulitan dan beban hidup wong cilik, tidak menarik lagi untuk dibela PDIP? Apakah, nikmat berkuasa telah melupakan nikmatnya perjuangan di jalanan yang dibalut teriknya sinar matahari? Mungkinkah, ruang ber-AC yang dingin di DPR, telah menjadikan hati politisi PDIP dingin, dan tidak peduli lagi dengan nasib wong cilik?" Tanyanya penuh makna.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kata AK malah menyatakan tidak menentang kebijakan rencana menaikan BBM yang dilakukan pemerintah. Menurutnya, PDIP memang pro terhadap rakyat kecil, namun pemerintah pun tengah menghadapi kesulitan.
Terakhir, ia menyatakan penuh kesal bahwa partai itu membela rakyat hanya untuk mendapatkan kekuasaan.
"Ah sudah lah, pada umumnya partai membela rakyat hanya untuk berkuasa. Setelah berkuasa, mereka semua lupa. Lupa kepada rakyat yang telah menjadikan mereka berkuasa," pungkasnya. []Nur Salamah