Tinta Media - Ketua Koalisi Persaudaraan Advokat dan Umat (KPAU) Ahmad Khozinudin (AK) melampiaskan kemarahannya atas kelakuan D3nsus 88 yang dinilainya sangat zalim terhadap para Ustaz.
“Sungguh zalim perlakuan densus 88 kepada para ustaz. Koruptor Aziz Syamsudin saja saat ditangkap KPK masih diberikan hak-hak hukumnya. Para ustaz yang tidak pernah merugikan negara, malah membantu negara dengan mendidik umat, diperlakukan secara zalim,” ungkapnya kepada Tinta Media, Sabtu (24/9/2022).
Ia menceritakan pernah mendampingi Umi Jamilah, istri ustadz Farid Okbah untuk mengantarkan alat pemotong kuku dan kumis. “Di Cikeas, para ustaz tidak mendapatkan kesempatan untuk menjalankan sunah fitrah, seperti memotong kuku dan kumis,” tutur AK.
“Sayangnya, saat itu petugas pengadilan dan d3nsus 88 berubah 'ganas' saat istri ustaz Anung hendak bertemu, d3nsus 88 tidak mengizinkannya. Saya sempat cek cok dengan petugas pengadilan,” beber AK tidak bisa menyembunyikan kekesalannya.
AK mengatakan, para ustaz memang terlihat lebih kurus, tidak terurus karena memang berada di tahanan yang konon di Cikeas seperti di 'Guantanamo'. Bentuknya bangunan kontainer. "Kami sulit menemui para ustadz," ungkapnya.
“Istri para ustaz berinisiatif, setiap sidang membawakan makanan untuk para ustaz. Selain untuk menunaikan kewajiban istri, juga untuk menghibur mereka agar meskipun hanya saat sidang, para ustaz mendapatkan makanan yang layak,” terang AK sedih.
Sayangnya, sambung AK, pihak d3nsus 88 menzalimi dengan tidak memberikan izin. “Tidak tahu, apakah nanti setelah didampingi advokat masih dipersulit dan dihalangi lagi,” tukasnya.
Karena itu, AK bertekad untuk membela para ustaz (Ustaz Farid Okbah, Ustaz Ahmad Zain an Najah dan Ustaz Anung al Hammat) yang saat ini masih ditahan.
“Apapun yang bisa saya lakukan, sepanjang membantu para ustaz akan saya lakukan,” tekadnya memungkasi penuturan.[] Irianti Aminatun