Tinta Media - Mudir Ma’had Khodimus Sunnah Ajengan Yuana Ryan Tresna (YRT) menegaskan kelezatan akhirat itu abadi tapi banyak orang melupakannya.
“Kelezatan dunia ini sangat sedikit dan sangat singkat. Tapi banyak orang tergoda untuk mengejarnya karena ia tampak di depan mata. Sedangkan kelezatan akhirat nanti sangat besar dan abadi. Tapi banyak orang melupakannya karena ia tersembunyi dan tidak tampak,” ungkapnya di telegram pribadinya Rabu (6/9/2022).
Ia menasehati, kalau penuntut ilmu dan pengemban dakwah bersedih karena dunia hilang atau berkurang, maka seharusnya lebih bersedih kalau akhirat hilang atau berkurang.
YRT lalu mengutip perkataan Ibrahim bin Adham,
قَالَ إِبْرَاهِيمُ بْنُ أَدْهَمَ : " الْحُزْنُ حُزْنَانِ ، فَحُزْنٌ لَكَ ، وَحُزْنٌ عَلَيْكَ فَالْحُزْنُ الَّذِي هُوَ لَكَ حُزْنُكَ عَلَى الآخِرَةِ ، وَخَيْرِهَا ، وَالْحُزْنُ الَّذِي هُوَ عَلَيْكَ حُزْنُكَ عَلَى الدُّنْيَا وَزِينَتِهَا "
"Kesedihan ada dua: kesedihan yang menguntungkan dan kesedihan yang merugikan. Adapun kesedihan yang menguntungkan adalah kesedihan terhadap akhirat. Sedangkan kesedihan yang merugikan adalah kesedihan terhadap dunia."
“Oleh karenanya, penuntut ilmu dan pengemban dakwah tidak sepantasnya menjadi pemuja dunia, sehingga hari-harinya hanya untuk meneguk kelezatan dunia yang menipu,” pungkasnya.[] Irianti Aminatun