Ahmad Sastra Jelaskan Hakikat Negara Komprador - Tinta Media

Rabu, 07 September 2022

Ahmad Sastra Jelaskan Hakikat Negara Komprador

Tinta Media - Ketua Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa (FDMPB) Dr. Ahmad Sastra menyatakan bahwa negara yang menerapkan demokrasi kapitalisme sekuler pada hakikatnya adalah negara komprador.

“Pada hakikatnya negara yang menerapkan demokrasi kapitalisme sekuler adalah negara komprador,” tuturnya kepada Tinta Media, Selasa (6/9/2022).

Ia mengungkapkan tentang demokrasi kapitalisme dan negara komprador. 
“Demokrasi kapitalisme adalah ideologi trans-nasional yang sejatinya merupakan Neoimperialisme negara asing dan aseng kepada negeri-negeri muslim,” ungkapnya. 

“Negara komprador, yakni negara budak yang tidak akan pernah merdeka,” lanjutnya. 

Menurutnya, watak komprador dimulai dari intervensi asing dan aseng dalam pemilu. 
“Di mana banyak calon pemimpin yang didukung dana oleh para kapitalis asing dan aseng untuk dijadikan budak setelah menjadi pemimpin,” ucapnya. 

Ahmad Sastra mengatakan bahwa pemimpin komprador tidak lebih dari sebuah boneka tak bernyawa. “Pemimpin komprador tidak lebih dari boneka tak bernyawa sebab hidupnya di bawah belenggu dan kendali penjajah kapitalisme dan materialisme,” katanya. 

Komprador secara bahasa bermakna sebagai pengantara bangsa pribumi yang dipakai oleh perusahaan atau perwakilan asing dalam hubungannya dengan orang-orang pribumi. 
“Para komprador ini ibarat anjing yang rela makan tulang saudaranya sendiri,” ujarnya. 

“Mereka adalah para pengkhianat yang sering menebarkan hoax dan fitnah kepada sesama saudara sebangsa demi mendapatkan materi dari penjajah,” bebernya. 

Baginya penjajahan Indonesia lebih dari tiga abad bukan disebabkan tidak ada pejuang yang melawan, namun karena banyaknya pengkhianat. 

“Para pengkhianat itu selalu menjadi mata-mata bagi para penjajah untuk memberikan informasi terkait negerinya sendiri, mereka mengadu domba rakyat sendiri untuk ditonton para penjajah,” tuturnya. 

Ia menegaskan saking parahnya demokrasi sekuler, seorang tokoh pernah mengatakan andai malaikat masuk sistem ini maka akan menjadi iblis. 

“Perkataan ini mungkin bisa disamakan dengan, meskipun seorang profesor, jika masuk sistem bisa jadi koruptor. Bisa kan?” tegasnya. 

“Memangnya ada seorang profesor yang jadi koruptor, ya lihat saja di penjara-penjara, ada gak? Profesor kok jadi koruptor, tapi begitulah faktanya,” pungkasnya.[] Ageng Kartika
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :