Pemulihan Ekonomi Fokusnya untuk Oligarki Bukan untuk Kepentingan Rakyat - Tinta Media

Senin, 29 Agustus 2022

Pemulihan Ekonomi Fokusnya untuk Oligarki Bukan untuk Kepentingan Rakyat

Tinta Media - Pengamat Ekonomi Dr. Arim Nasim, SE., M.SI., AK., CA. melihat bahwa pemulihan ekonomi fokusnya untuk oligarki bukan untuk kepentingan rakyat.

"Kalau saya lihat, struktur APBN kalau kita bicara dalam konteks pemulihan ekonomi, itu pemulihan ekonomi untuk oligarki bukan pemulihan ekonomi untuk rakyat," tuturnya dalam Kabar Petang: RAPBN 2023 Halu? Selasa (23/8/2022) di kanal YouTube Khilafah News.

Menurutnya, semua anggaran infrastruktur itu, yang banyak menikmati adalah rakyat para kapitalis bukan rakyat kecil pada umum. Sementara untuk rakyat kecil subsidi dikurangi misalnya subsidi pupuk dikurangi, pupuk mahal rakyat menjerit sementara harga jual beras murah karena dibanjiri produk impor.

"Saya melihat dalam konteks ekonomi, masyarakat kecil masih tetap kemudian tidak menjadi perhatian oleh pemerintah. Justru anggaran-anggaran infrastruktur lebih banyak terserap untuk kepentingan kapitalis," ujarnya.

Ia melanjutkan bahwa adapun jika bicara tentang corak APBN, itu akan mengikuti sistem ekonomi yang diterapkan yakni sistem ekonomi kapitalis. "Karena itu APBN nya, bahkan bahasa saya, sering saya sampaikan, lebih liberal dibandingkan negara kapitalis sekalipun," bebernya.

"Ini bisa kita lihat dari struktur penerimaan maupun struktur pengeluaran. Struktur penerimaan artinya pendapatan dan untuk belanja. Dari struktur penerimaan atau pendapat itu sangat kental corak kapitalisnya, dimana 85% pendapatan negara kemudian dari pajak, baik yang pajak langsung maupun dari hutang yang nanti dibayar oleh masyarakat melalui pajak tadi," paparnya.

Ia kemudian menjelaskan juga corak APBN kapitalis dilihat dari sisi belanja, pengeluaran pemerintah pusat yang paling besar itu untuk membayar bunga utang. "Ini menunjukkan bahwa dari sisi pengeluarannya pun, terbesar itu untuk kepentingan para kapitalis," tukasnya.

"Termasuk tadi juga infrastruktur, ternyata infrastruktur juga itu sebagian besar melanjutkan proyek-proyek untuk mengbackup kepentingan para kapitalis, oligarki. Seperti Ibukota baru, kereta api cepat, termasuk juga bandara," ungkapnya.

Ia menilai bahwa sebuah kezaliman jika sebagian besar pendapatan yang didapatkan dari pajak, ketika mengalokasikan  tidak kembali pada rakyat. "Sebagian besar itu dinikmati oleh para kapitalis, yang paling menonjol, saya katakan tadi itu adalah pembayaran utang," jelasnya.

"Ini saya kira corak yang sangat kapitalistik dan sangat kemudian merugikan rakyat dan hanya menguntungkan oligarki," pungkasnya.[]Ajira
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :