Tinta Media - Terkait Perbincangan seputar Fenomena Citayam Fashion Week (CFW) yang beberapa waktu lalu telah ditutup pihak keamanan, Narator MMC mengungkapkan, namun nyatanya kembali ramai.
"Beberapa waktu lalu, pihak keamanan telah menutup pagelaran fashion jalanan ini karena mengganggu lalu lintas di sekitaran Sudirman. Namun ternyata kebijakan ini tidak berlangsung lama. Nyatanya, masyarakat kembali memadati area ini dengan melakukan berbagai kegiatan di sana," tuturnya dalam acara MMC News: Area Citayam Fashion Week Ditutup, Tapi Kenapa Masih Ramai? Di kanal YouTube Muslimah Media Center, Senin (8/8/2022).
Narator melanjutkan, fenomena Citayam Fashion Week adalah bentuk nyata dari arus liberalisasi hari ini. Kebebasan berekspresi telah menggerus moral dan tujuan hidup generasi muda yang hakiki. Gaya hidup ini membuat mereka menjadi hedonis dan hanya mengejar kesenangan duniawi.
"Mereka telah kehilangan jati diri pemuda muslim yang berkualitas tinggi, yang menjadikan Al-Qur'an dan Sunnah sebagai pedoman dalam beraktivitas. Sebagaimana generasi muslim pada awal Islam yang lebih senang menghabiskan waktu dengan ilmu dan ibadah untuk mencari ridho Allah SWT," ungkapnya.
Ia pun menegaskan, tentu haruslah menjadi cita-cita besar para pemuda muslim untuk kembali pada gaya hidup yang mulia, yakni dengan Islam. Inilah yang membuat Islam dan kaum muslimin berada di puncak peradaban gemilang. Eksistensi yang menghantarkan pada kemuliaan hidup tidak hanya di dunia, namun hingga ke akhirat.
"Hal ini hanya bisa terwujud dengan penerapan syariat Islam kaffah dalam level negara-negara yang mampu meriayah rakyatnya dengan memberikan fasilitas terbaik di bidang pendidikan, memelihara ketakwaan, membuka seluas-luasnya pengembangan ilmu pengetahuan, serta menutup rapat celah kemaksiatan di tengah-tengah masyarakat," bebernya.
Narator menjelaskan, Imam Abu Hamid al-Ghazali dalam kitabnya al-Iqtishad fi al-itiqad halaman 128, mengumpamakan Diin dan kekuasaan (kepemimpinan), sebagai saudara kembar. Beliau berkata, "Al-Diin itu asas dan penguasa itu penjaganya, maka apa-apa yang tidak ada asasnya maka ia akan roboh dan apa-apa yang tidak ada penjaganya maka ia akan hilang," pungkasnya.[] Willy Waliah