Laporkan Ulama, Ahmad Khozinudin: PDIP Anti Ulama dan Anti Dakwah Islam - Tinta Media

Senin, 08 Agustus 2022

Laporkan Ulama, Ahmad Khozinudin: PDIP Anti Ulama dan Anti Dakwah Islam



Tinta Media - Menanggapi tindakan PDIP yang melaporkan seorang ulama bernama KH Ahmad Zaenuddin, Advokat dan Ketua Koalisi Persaudaraan dan Advokasi Umat (KPAU) Ahmad Khozinudin, S.H. menilai PDIP anti ulama dan anti dakwah Islam.

"Semua itu mengkonfirmasi PDIP anti ulama dan anti dakwah Islam," tuturnya kepada Tinta Media, Sabtu (6/8/2022).

Menurutnya, melaporkan ulama hanya bermodal potongan video, selain membuat makna pengajian yang luas menjadi sempit, seolah hanya sekedar membahas Soekarno, juga ada tendensi kebencian dan permusuhan terhadap Ulama dan aktivitas dakwah Islam. "Padahal, di dalam ceramahnya KH Ahmad Zen juga menyampaikan dakwah bagaimana syariat Islam dapat mengatasi seluruh problematika umat", ujarnya.

Ia menjelaskan, dakwah yang disampaikan oleh KH Ahmad Zainuddin adalah aktivitas yang dijamin konstitusi. Mengingat, dalam ketentuan pasal 28 dan 29 UUD 1945, ditegaskan bahwa Negara telah menjamin kebebasan berpendapat, beragam dan beribadah sesuai dengan keyakinan. "Ceramah dalam agenda 'Ngaji Ngalap Berkah' adalah aktivitas dakwah yang bernilai ibadah dalam keyakinan agama Islam," tegasnya.

Namun, lanjutnya, jika perkara ini ditindaklanjuti polisi, maka perkara ini akan menjadi ajang penjelasan kepada umat bahwa PDIP partai anti ulama dan gemar melakukan kriminalisasi terhadap ulama. "Kasus ini jelas akan berdampak pada melorotnya elektabilitas PDIP, di saat partai butuh penguatan basis dukungan umat Islam menjelang Pemilu 2024," ungkapnya.

"Adapun soal pendapat dan kritik 'Soekarno Penghianat', 'Soekarno Mandor Romusha' sudah biasa menjadi bahan diskusi publik. Termasuk soal pengkhianatan Soekarno pada rakyat Aceh," bebernya.

Ia melihat bahwa diskusi dan pendapat semacam ini biasa, media juga banyak yang mengabarkan. Faktanya, media yang memberitakan pengkhianatan Soekarno tidak ditangkap karena mengedarkan hoax. "Seluruh media yang menyampaikan pandangan soal pengkhianatan Soekarno tetap aman, karena konstitusi menjamin kebebasan berpendapat," paparnya.

Lalu atas dasar apa, PDIP DKI Jakarta melaporkan materi dakwah KH Ahmad Zainuddin? Kalau tidak terima Soekarno disebut pengkhianat, kenapa hanya melaporkan ulama? "Kenapa media yang banyak menyebarkan kabar soal pandangan Soekarno pengkhianat tidak dilaporkan?" pungkasnya. [] Ajira
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :