Tinta Media - Narator Muslimah Media Center (MMC) memaparkan tujuh argumentasi penting kenapa umat Islam butuh Khilafah.
“Ada tujuh argumentasi penting kenapa kita butuh Khilafah Islam,” tuturnya dalam Program All About Khilafah: Kenapa Harus Khilafah? Jumat (5/8/2022), di kanal YouTube Muslimah Media Center.
Pertama, tuntutan aqidah dan syariah Islam. Ia menegaskan ikrar seorang muslim yang bersyahadah la ilaha illa Allah, menuntut seorang muslim untuk mau diatur oleh aturan Allah SWT. “Allah mengecam tidak beriman sampai seorang muslim mau diatur oleh aturan Islam,” tegasnya.
Menurutnya, tidak bisa menerapkan hukum Allah secara total jika tidak ada Negara Khilafah. “Aturan Islam yang lengkap tidak akan pernah terwujud tanpa Negara Khilafah. Demikian penting perkara ini sampai Rasulullah Saw. menyebutkan mati jahiliyah yang dipundaknya tidak ada baiat kepada khalifah,” ujarnya.
Kedua, menyejahterakan rakyat. Ia mengungkapkan tanpa Khilafah, umat diatur dengan sistem kapitalistik dan mayoritas umat hidup dalam kemiskinan. “Pendidikan, kesehatan, dan transportasi semakin mahal dan tidak terjangkau, untuk makan pun sulit meskipun negara Islam sendiri merupakan negeri yang kaya raya,” ungkapnya.
Sementara kebijakan ekonomi Khilafah adalah menjamin kebutuhan pokok (sandang, pangan, dan papan) setiap individu rakyat.
“Pendidikan, kesehatan, keamanan, dan transportasi yang merupakan kebutuhan vital rakyat pun diperoleh dengan biaya murah bahkan gratis. Sebab kekayaan alam seperti emas, minyak, gas, hutan adalah milik umum yang hasilnya diberikan kepada rakyat,” bebernya.
Ketiga, menjamin keamanan rakyat. Ia menuturkan bahwa khalifah akan menjaga nyawa rakyatnya. “Khalifah akan bertindak tegas terhadap pelaku pembunuhan apalagi para perusuh yang membunuh banyak orang. Khalifah tentu juga tidak membiarkan ada rakyatnya yang dibunuh dan dibantai,” tuturnya.
Keempat, menjaga pertahanan, keutuhan dan persatuan negeri-negeri Islam. Ia mengatakan bahwa hanya Khilafah yang bisa menyatukan umat Islam. “Pada masa Khilafah Islam berhasil menyatukan umat manusia dari berbagai ras, suku bangsa, warna kulit, dan latar belakang agama yang berbeda, dilebur dengan prinsip Ukhuwah Islamiyah,” katanya.
Ia melanjutkan apabila khalifah tidak akan membiarkan ada penjajah masuk ke negeri Islam.
“Sebagaimana Rasulullah mempertahankan keutuhan negaranya saat melihat pengkhianatan Kabilah Yahudi Khoibar yang menikam dari dalam, saat membantu pasukan koalisi dalam perang Ahzab. Rasulullah menyerang dan menghukum Yahudi Khoibar,” lanjutnya.
Kelima, khilafah memuliakan dan menjaga kehormatan wanita. Bagi Islam wanita itu diposisikan sebagai Ummu wa Rabbatul Bait (pengatur rumah tangga). “Islam menjaga kehormatan wanita dengan mewajibkan menutup aurat dan mengatur pergaulan wanita, dan sebagai ibu, wanita menjadi ujung tombak terciptanya generasi Islam yang berkualitas dan bertakwa,” ucapnya.
Berbeda dengan saat ini, ia mengkritisi kapitalisme yang telah merendahkan wanita dengan serendah-rendahnya. “Wanita dianggap barang ekonomi yang bisa diperjualbelikan, misalnya bisnis pelacuran, hiburan, bekerja di pabrik-pabrik dengan upah yang murah,” kritiknya.
Keenam, khilafah Islam melindungi orang-orang yang lemah dan warga non-muslimnon-muslim ahlul dzimmi. Tidak ada paksaan bagi mereka untuk masuk Islam. “Islam menjamin orang-orang yang lemah dan miskin, melindungi warga non-muslim ahlul dzimmah. Mereka dibiarkan beribadah, makan, dan minum sesuai dengan ajaran agamanya. Kebutuhan poko mereka dijamin sebagai hak mereka menjadi warga negara Daulah Islam,” tuturnya.
"Berbeda dengan kapitalisme yang telah mendiskriminasi manusia berdasarkan kekuatan modalnya," imbuhnya.
Ketujuh, menyebarluaskan Rahmatan lil 'alamin, yaitu Islam. Islam bersumber dari Allah Swt., ia menjelaskan ketika syariat Islam ditegakkan maka peradaban Islam akan memberikan sumbangan bagi dunia.
“Sumbangan tersebut baik dari segi nilai-nilai ideologis yang mengatur hidup manusia maupun kemajuan material seperti sains dan teknologi,” jelasnya.
Ia menilai penyebaran nilai-nilai kapitalisme merupakan bencana besar bagi umat manusia. “Nilai-nilai tersebut berupa sekulerisme, demokrasi, HAM, pluralisme, pasar bebas, dan lain-lain. Negara penjajah hidup mewah sementara mayoritas sisanya hidup miskin,” ucapnya.
Ia mengakhirinya dengan meyakinkan umat Islam saat ini untuk bangkit kembali menegakkan Khilafah.
“Khilafah itu kehidupan di dalamnya diridhoi oleh Allah Swt., karena didasari ketakwaan kepada Allah Swt., tidak hanya muslim saja terapi orang-orang non-muslim akan mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan,” pungkasnya.[] Ageng Kartika