Hijrah Rasul, Tonggak Awal Pembentukan Negara Islam - Tinta Media

Sabtu, 06 Agustus 2022

Hijrah Rasul, Tonggak Awal Pembentukan Negara Islam


Tinta Media - Direktur Forum on Islamic World Studies (FIWS) Ustaz Farid Wadjdi, mengungkapkan bahwa hijrahnya Rasulullah SAW merupakan tonggak awal dari pembentukan negara Islam di Madinah.

"Dan perlu kita ketahui bahwa hijrahnya Rasulullah SAW ini, merupakan tonggak awal dari pembentukan negara Islam di Madinah," tuturnya dalam Rubrik Menjadi Politisi Muslim: Hijrah Rasulullah, Awal Negara Adi Daya Global Berpengaruh, Senin (1/8/2022) di kanal Youtube Peradaban Islam ID.

Menurutnya, negara yang dibangun oleh Rasulullah SAW itu, bukan sembarangan negara, tapi negara adidaya dengan visi kenegaraan yang jelas. "Hal ini yang membedakan kondisi kaum muslimin ketika di Madinah dengan kondisi kaum muslimin ketika masih berada di Mekkah sebelum fathul makkah, sebelum penaklukan kota Mekkah," terangnya.

Ketika Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, lanjut Farid, Rasulullah SAW membangun peradaban baru, membangun masyarakat Islam dengan kriteria.

Pertama, masyarakat atau penduduk yang didasarkan pada aqidah Islam. "Jadi, aqidah Islam inilah yang menjadi pondasi penting dari masyarakat Islam yang dibangun oleh Rasulullah SAW," tegasnya.

Kedua, di Madinah Rasulullah SAW menjadikan semata-mata hukum Islam atau Syariat Islam itu sebagai hukum yang berlaku, yang mengatur kaum muslimin, yang menyelesaikan urusan-urusan kaum muslimin, yang menyelesaikan perselisihan-perselisihan di antara kaum muslimin. "Demikian juga yang mengatur ekonomi kaum muslimin, yang mengatur sistem kemasyarakatan kaum muslimin , yang mengatur sistem politik kaum muslimin, termasuk mengatur politik luar negeri kaum muslimin. Itu semata-mata berdasarkan pada Syariat Islam," paparnya.

Menurutnya, ini yang membedakan ketika kaum muslimin belum hijrah ke Madinah. "Jadi, di Madinah itu kaum muslimin sudah memiliki kekuasaan, dan Rasulullah SAW diangkat sebagai kepala negara," ungkapnya.

Mungkin, sambungnya, ada yang mengatakan apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW itu bukan menunjukkan bahwa itu adalah negara.

Definisi Negara

Farid mengatakan, definisi negara yang sering dipakai dalam ilmu ketatanegaraan saat sekarang ini, sederhananya, yang disebut negara itu, ada negaranya, ada rakyatnya, ada hukum yang berlaku, ada wilayah kekuasaannya. "Paling tidak, seperti itu yang disebut dengan negara," terangnya.

"Jadi, ada kepala negara, ada rakyatnya, ada hukum yang berlaku, dan rakyatnya kemudian taat kepada hukum yang berlaku itu. Maka, itu sudah bisa disebut sebagai sebuah negara," ungkapnya. 

Ia menegaskan bahwa sebuah negara itu bukanlah dilihat dari apakah wilayahnya itu kecil atau luas.

"Kalau kita lihat, misalnya negara Singapura. Itu negara yang wilayahnya sangat kecil dibanding dengan Indonesia misalnya. Tapi Singapura disebut sebagai sebuah negara karena dia memiliki kepala negara, dia memiliki rakyat, dia memiliki aturan yang yang ditaati oleh rakyatnya," jelasnya.

Swiss juga dianggap sebuah negara. Jadi tidak dilihat apakah wilayahnya itu luas atau tidak.

Nah, lanjut Farid, kalau kita melihat pada hal tersebut, maka apa yang dibangun oleh Rasulullah SAW di Madinah itu, tentu bisa masuk dalam kategori sebuah negara. Karena ada kepala pemerintahannya, yaitu Rasulullah SAW, kemudian ada hukum yang berlaku yaitu Syariah Islam, ada wilayah kekuasaannya, kemudian juga ada rakyatnya yang patuh pada hukum yang diterapkan tersebut.

Negara Bangsa dengan Negara Islam

Menurutnya, yang membedakan antara konsep nation state (negara bangsa) dengan negara Islam adalah apakah wilayah kekuasaannya dibatasi oleh region tertentu berdasarkan kepada kebangsaan atau kesukuan, misalkan.

"Jadi, (negara Islam) wilayahnya itu akan terus meluas sesuai dengan prinsip politik luar negeri di dalam Islam, yaitu bagaimana menyebarluaskan Islam ke seluruh penjuru dunia," tandasnya.

Menurutnya, wilayah kekuasaan kaum muslimin itu terus meluas. Mulai dari kota Madinah yang kecil, meluas ke seluruh Jazirah Arab, meluas sampai Afrika, meluas sampai Eropa, meluas sampai pula ke Asia.
"Itu kemudian yang membedakannya dengan konsep nation state atau negara bangsa yang didasarkan pada nasionalisme," terangnya.

Yang jelas, lanjut Farid, apa yang dibangun oleh Rasulullah SAW itu adalah sebuah negara.

"Dan, negara yang dibangun oleh  Rasulullah SAW itu bukanlah negara sembarangan negara. Negara yang dibangun oleh Rasulullah SAW itu menjadi cikal bakal negara adi daya yang nantinya akan menguasai banyak kawasan di dunia dengan visi yang jelas, karena sesungguhnya Islam itu sangatlah pedui dalam visi," pungkasnya.[] 'Aziimatul Azka
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :