Tinta Media - Mengapa Sayyidina Umar menetapkan 1 Muharram sebagai tahun baru Islam?
Selain momentum hijrahnya itu sendiri, yang identik dengan momentum perubahan, tetapi yang menarik, hijrah Nabi itu dilakukan di bulan Rabiul Awwal, bukan Muharram, tapi mengapa tahun barunya 1 Muharram?
Ibn Hajar, dalam kitabnya Fath al-Bari, menjelaskan alasannya, karena peristiwa perubahan itu dimulai saat terjadinya Baiat Aqabah Kedua, bulan Dzulhijjah tahun ke 13 kenabian
Nah, hari pertama setelah Dzulhijjah adalah Muharram, maka 1 Muharram ditetapkan oleh Khalifah Umar bin Khatthab sebagai tahun baru Islam
Dalam sejarah hijrah secara fisik, mulai dari hijrah pertama dan kedua ke Habasyah, hijrah ketiga, ke Madinah juga diikuti oleh kaum perempuan. Bahkan, peristiwa yang membersamainya, yaitu dakwah dan Baiat Aqabah Kedua pun tidak bisa dilepaskan dari peran perempuan
Secara non fisik, perempuan mempunyai peranan yang luar biasa, sebagai ibu dan pengurus rumah tangga. Karena itu, dari rahim perempuan hebat, seperti Sayyidah Shafiyyah binti Abdul Muthallib al-Hasyimiyah, lahir sosok Zubair bin al-Awwam, yang sanggup mengorbankan apapun untuk agama dan Nabinya
Maka, namanya kita abadikan menjadi nama Gedung Banat, Gedung Sayyidah Shafiyyah. Shafiyyah tak hanya milik putri Abdul Muthallib, tapi juga wanita Yahudi, yang dijadikan "tawanan" Dihyah al-Kalabi, "jelmaan" Jibril, kemudian dibebaskan dan dinikahi Nabi
Nabi mengatakan, "Fainnaha qad aslamat wa hasuna Islamuha" (Dia telah masuk Islam, dan Islamnya baik). Wanita isteri Nabi, "putri" Nabi Harun dan "keponakan" Nabi Musa alaihimassalam
Semoga inspirasi perubahan pada sosok mereka bisa menjadi inspirasi bagi santri banat, melahirkan generasi emas, seperti Zubair dan Abdullah bin Zubair
Maka, nama-nama tokoh inspiratif itu kita abadikan. Gedung Pertama, Gedung Sulthan Ulama. Gedung Kedua, Gedung Syaikhul Islam. Gedung Ketiga, Gedung Muhammad al-Fatih. Gedung Keempat, Gedung Sayyidah Shafiyyah
Semoga ridha dan berkah terus membersamai langkah kita semua.
Sumber:
https://www.instagram.com/p/Cgp_mIyvQqR/?igshid=MDJmNzVkMjY=
Oleh: KH Hafidz Abdurahman, M.A.
Khadim Ma'had Syaraful Haramain