Tinta Media - Mencermati kondisi dunia Islam, Pengamat Hubungan Internasional Budi Mulyana menyampaikan bahwa saat ini posisi dunia Islam sedang terpuruk.
"Secara faktual, memang dunia Islam saat ini posisinya kan sedang terpuruk dalam konteks pertarungan hegemoni global," tuturnya dalam acara Kabar Petang: Peta Ancaman Geopolitik Global, Sabtu (06/08/2022) di Kanal Youtube Khilafah News.
Menurutnya, pasca keruntuhan Turki Utsmani, Khilafah Turki Utsmani di konteks politik keamanan global dunia Islam tidak ada yang menjadi aktor utama.
"Kalaupun dimantion, dia hanya sekedar objek ya.., atau menjadi tempat dimana pertarungan aktor-aktor global terjadi. Kita tahu, bahwa tidak ada satu pun negeri Muslim yang saat ini betul-betul membawa gagasan atau ide Islam dalam konteks pertarungan global," ungkapnya
Menurutnya, negara yang posisinya membendung, menghalangi, dan memerangi bangkitnya kekuatan Islam dalam kancah global, itu tidak hanya dilakukan oleh Amerika Serikat dan NATO, tetapi juga kekuatan-kekuatan yang secara ideologi berseberangan dengan Islam.
"Misalkan, apa yang dilakukan oleh Cina, atau mungkin Uni Soviet dulu, pada masa perang dingin. Itu pun sama karena secara ideologi berseberangan dengan Islam. Jadi faktanya seperti itu," jelasnya.
Ia menilai kebetulan saja sekarang Amerika dan NATO yang sekarang sedang eksis.
"Tapi kalau pun, misalkan ada Rusia, ada Cina, Selama mereka merasa bahwa kekuatan Islam itu akan menjadi penghalang untuk bisa mereka tampil di kancah global, pasti mereka akan berusaha menghalang-halanginya," terangnya.
Berbeda halnya ketika umat Islam menerapkan Islam dalam konteks skala-skala yang nation (nation state-negara bangsa), itu tidak mampu membangkitkan atau membawa nilai-nilai Islam secara keseluruhan, bahkan membawa peradaban Islam ke level universal, karena faktanya semua ini dalam skenario kapitalis Barat.
"Artinya, mereka membiarkan umat Islam ada, selama compatible (sesuai) dengan kapitalisme barat," ungkapnya.
Ia mengingatkan mau sampai kapan lagi umat Islam dalam posisi seperti ini? Konflik internal, keterpurukan di berbagai bidang, bahkan negeri-negeri Muslim yang teraniaya karena mereka dijajah oleh negara-negara kafir, konflik Palestina yang terus berkepanjangan, dan seterusnya.
"Banyak sekali catatan kita ini. Mau dibiarkan sampai kapan lagi?" pungkasnya.[] 'Aziimatul Azka