Tinta Media - Allah SWT dan Rasul-Nya telah menjelaskan beberapa dosa besar. Satu dosa besar lebih berat dari yang lain. Dosa besar adalah dosa yang dicela, dikecam atau diancam siksa atau dilaknat Allah dan Rasul-Nya. Diantaranya adalah syirik, makan riba, berzina, minum khamr, berjudi, membunuh, meninggalkan sholat, meninggalkan puasa ramadhan, tidak membayar zakat, dll. Bahkan ada yang tak terampunkan jika mati membawa dosa itu yakni sebesar-besarnya dosa besar adalah syirik.
Dosa itu terjadi karena melakukan yang haram atau meninggalkan yang wajib. Seperti beberapa contoh di atas.
Namun ada dosa yang lebih besar lagi daripada semua dosa dosa besar yang sudah disebut di atas. Masak ada? Iya ada. Dosa apa itu?
Jika dosa syirik dosa besar tak terampunkan. Dosa riba seperti berzina dengan ibu kandungnya. Dosa minum khamr, dosa membunuh, dosa tak sholat, dosa tak puasa dll merupakan dosa dosa besar. Apakah masih ada dosa yang lebih besar dari itu semua?
Ya ada. Yakni embahnya dosa besar yang menjadi sebab semua dosa besar itu begitu mudah dan bebas dilakukan. Yaitu dosa yang mbolehkan semua dosa besar itu dilakukan. Yakni dosa karena tidak menegakkan khilafah. Bagaimana jelasnya?
Khilafah disebut oleh para ulama sebagai ahammul wajibat yakni kewajiban paling penting. Mengapa? Karena hanya dengan khilafah akan bisa diterapkan syariat Islam kaffah. Sehingga bisa dilaksanakan syariat Islam yang lain. Yakni akan dilaksanakan seluruh kewajiban dan dilarang seluruh keharaman. Juga khilafah merupakan kunci eksistensi Islam wal muslimin. Jika tak ada khilafah maka eksistensi riil Islam wal muslimin akan lenyap seperti fakta saat ini. Maka dosa besar tidak menegakkan khilafah itu jauh lebih besar daripada semua doda besar itu. Karena ketiadaan khilafah menjadi sebab terjadinya dosa dosa besar itu dengan bebas seperti saat ini.
Begitulah penjelasan al allamah Syaikh Taqiyuddin an Nabhani rahimahullah dalam kitab Syakhshiyah Islamiyah juz 2.
Ustaz Abu Zaid
Tabayyun Center